Menu

Panglima AL Jerman Mengundurkan Diri Usai Sebut Vlandimir Putin 'Pantas Dihormati'

Rizka 24 Jan 2022, 09:28
google
google

RIAU24.COM Pangilma Angkatan Laut Jerman, Kay-Achim Schoenbach mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu kemarin setelah menuai kritik karena menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'pantas dihormati'.

Pernyataan berbau dukungan terhadap Putin itu diutarakan Schoenbach ketika negara Barat terus bersitegang dengan Rusia akibat rumor rencana Moskow menginvasi Ukraina lagi dalam waktu dekat.

Schoenbach menyampaikan rumor soal Rusia yang ingin menyerang Ukraina sebagai "omong kosong" dalam acara tersebut yang digelar Jumat (21/1).

Dalam momen itu, Schoencach juga menyebut Putin seharusnya dihormati dan berusaha diperlakukan sama oleh negara Barat.

"Apa yang dia (Putin) inginkan adalah rasa hormat," kata Schoenbach seperti dikutip Reuters.

"Dan ya ampun, memberi seseorang rasa hormat adalah hal yang mudah, bahkan tanpa biaya... Sangat mudah untuk memberinya rasa hormat yang benar-benar dia (Putin) tuntut - dan mungkin juga pantas mendapatkannya," kata Schoenbach menambahkan.

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Ukraina tidak akan pernah memenangkan kembali Semenanjung Krimea yang 'dicaplok' dari Rusia.

"Semenanjung Krimea telah hilang, tidak akan pernah kembali, ini adalah fakta," kata dia.

Pengunduran diri resmi dilayangkan Schoenbach sehari setelah berbicara di sebuah diskusi think-tank di India.

"Saya telah meminta Menteri Pertahanan Christine Lambrecht untuk membebaskan saya dari tugas saya dengan segera. Menteri pun telah menerima permintaan saya," kata Wakil Laksamana Kay-Achim Schoenbach dalam sebuah pernyataan.

Komentar Schoenbach terkait Putin dan Ukraina itu muncul pada momen yang sensitif, karena Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina.

Upaya diplomatik pun difokuskan untuk mencegah eskalasi, namun Rusia membantah tudingan yang menyebut mereka berencana untuk menyerang Ukraina.

Di India, Schoenbach berbicara dalam bahasa Inggris dan mengatakan bahwa Putin berusaha untuk mendapatkan 'perlakuan yang sama' dari negara Barat.