Menu

Tentara Rusia Berbaris di Ukraina, Amerika, Australia dan Selandia Baru Panik Massal, Desak Warganya Pulang

Amerita 12 Feb 2022, 10:30
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM - Presiden AS Joe Biden mendesak warga Amerika untuk segera meninggalkan Ukraina, tepat setelah menlu-nya menekankan bahwa invasi Rusia bisa datang kapan saja, termasuk selama Olimpiade Musim Dingin, yang berakhir dalam delapan hari, Jumat (11/2).
zxc1
Moskow tak henti-hentinya mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina. AS memperkirakan jumlahnya capai 130.000 orang.

"Warga Amerika harus pergi, harus pergi sekarang," kata Biden.
zxc2
"Kita sedang berhadapan dengan salah satu tentara terbesar di dunia. Ini adalah situasi yang sangat berbeda dan segalanya bisa menjadi gila dengan cepat," tambah Biden.

Sementara di Melbourne, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken berkerumun dengan sekutu Asia-Pasifik, menekankan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin hanya selangkah lagi dari melancarkan serangan.

"Invasi dapat dimulai kapan saja, dan untuk memperjelas itu termasuk selama Olimpiade," kata Blinken.

Menyusul kepanikan AS, Perdana Menteri Scott Morrison mendesak warga negara Australia untuk melakukan hal serupa, begitu pula dengan Selandia Baru, Sabtu (12/2).

"Saran kami jelas, ini adalah situasi berbahaya. Anda harus berusaha keluar dari Ukraina," kata Morrison dalam sebuah pengarahan.

"Aotearoa Selandia Baru tidak memiliki perwakilan diplomatik di Ukraina dan oleh karena itu kemampuan pemerintah untuk memberikan bantuan konsuler kepada warga Selandia Baru di Ukraina sangat terbatas," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.