Menu

Warga Sipil Putus Asa Ketika Rumah Sakit Idlib Ditutup Karena Pemotongan Anggaran

Devi 17 Feb 2022, 12:24
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Sekitar empat tahun lalu, ketika serangan pemerintah yang didukung Rusia menggempur provinsi Idlib barat laut Suriah, Youssef al-Jadou dan keluarganya yang terdiri dari 10 orang tidak punya pilihan selain melarikan diri.

Hari ini, saat dia duduk di dalam tendanya di kamp Ahl al-Tah untuk orang-orang terlantar di Idlib utara pada sore musim dingin yang dingin, al-Jadou kembali mengkhawatirkan kehidupan keluarganya setelah rumah sakit amal terdekat ditutup karena kekurangan dana.

“Saya tidak bisa membeli obat untuk anak-anak saya. Saya hampir tidak bisa mendapatkan roti, bagaimana saya akan membayar untuk perawatan kesehatan?,” kata al-Jadou, dengan air mata berlinang.

Seperti kebanyakan penduduk di barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, al-Jadou bergantung pada uang tunai dan bantuan makanan untuk bertahan hidup. 

Namun baru-baru ini, lebih dari selusin rumah sakit amal di wilayah tersebut telah ditutup atau dirampingkan karena pemotongan dana oleh donor internasional, menurut organisasi medis dan kelompok lokal.

Al-Jadou mengatakan anak-anaknya kekurangan gizi dan dua bayinya yang berusia lima bulan mengalami kejang otot. Ia juga menderita penyakit jantung. Mereka mengandalkan rumah sakit yang menyediakan perawatan rutin dan pengobatan gratis.

Halaman: 12Lihat Semua