Menu

Terjebak di Ukraina, PMI Asal Bali Rasakan Rentetan Ledakan Mencekam hingga Terpaksa Sembunyi di Banker

Rizka 8 Mar 2022, 09:02
google
google

RIAU24.COM -  Sebanyak 26 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bekerja di Ukraina dievakuasi dan dipulangkan ke Pulau Dewata. Hal ini imbas dari invasi Rusia ke Ukraina.

Akhirnya 26 PMI ini tiba di Terminal Kedatangan Domestik, Bandara I Gusti Ngurah, Rai, Bali, pada pukul 19:25 Wita, pada Senin (7/3).

Kedatangan mereka juga dinantikan oleh keluarganya. Salah satu PMI, Ni Wayan Sukerayani dari Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali menceritakan kondisi dirinya saat dia bekerja di Kiev yang merupakan Ibu Kota Ukraina.

Ia mengaku khawatir tinggal lebih lama di Kiev, imbas suasana yang semakin menegangkan.

"Pasti (takut) mendengar suara ledakan," kata dia dilansir dari kumparan, Senin (7/3).

Sejak tanggal 24 Februari 2022 para Warga Negara Indonesia (WNI) di sana harus berlindung di bunker yang telah disiapkan oleh Pemerintah Ukraina ketika mendengar bunyi sirene.

"Kami, khususnya WNI pagi-pagi jam tiga bangun sudah ada bunyi sirene. Kita berlindung ke bunker, kadang-kadang kita tidurnya dua jam dari tanggal 24 (Februari)," kata Sukerayani.

Ia juga mengaku tak jarang mendengar suara ledakan senjata dan tentu suasana mencekam itu membuatnya takut. Namun, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada tanggal 27 Februari sudah menjemputnya.

"Iya pasti (takut) karena mendengar suara ledakan. Kita dalam lindungan KBRI, kita tidak boleh keluar pas tanggal 27 kita dijemput perlindungan dan aman dan kita dikawal," imbuhnya.

Sukerayani bekerja di Ukraina baru lima bulan dan kontak kerjanya 1,5 tahun. Ia juga menyatakan bahwa bila situasi kondusif lagi di Ukraina ia ingin kembali, karena di sana bos-nya dan gajinya sangat bagus.

"Kalau sudah baik pengen lagi ke Ukraina. Bosnya bagus, hotelnya juga bagus, gajinya juga bagus," ujarnya.

Sebanyak 26 WNI tersebut telah tiba di Bali. Sementara itu, 2 WNI lainnya belum diperbolehkan pulang ke Bali.

WNI Made Perakristanti masih menjalani karantina. Ia belum mendapatkan vaksinasi corona dosis lengkap. WNI lainnya Luh Suweni dinyatakan positif COVID-19 dan dirujuk ke RSDC Kemayoran, Jakarta.

Dari 28 PMI asal Bali itu hanya 7 orang resmi prosedural dan sisanya adalah non prosedural. Wiam belum mengetahui data pasti PMI asal Bali yang masih berada di Ukraina. Hal ini karena ada yang merantau tanpa prosedural legal.