Menu

8 Kali Gonta-ganti Nama, Begini Sejarah BNPB

Azhar 11 Mar 2022, 08:23
Pertempuran Surabaya. Sumber: IDN Times
Pertempuran Surabaya. Sumber: IDN Times

RIAU24.COM -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) didirikan sejak Indonesia menyatakan kemerdekaanya pada 1945. Dari awal sampai saat ini, lembaga ini pernah delapan kali gonta-ganti nama.

Disebutkan jika kelahiran BNPB tak terlepas dari perkembangan penanggulangan bencana pada masa kemerdekaan hingga bencana alam gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia pada abad 20 dikutip dari bnpb.go.id.

Berkaca dari peristiwa itu, pemerintah yang baru seumur jagung membentuk Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP). Badan yang didirikan pada 20 Agustus 1945 itu berfokus pada kondisi situasi perang pasca kemerdekaan. Tak hanya itu, mereka juga bertugas untuk menolong para korban perang dan keluarga korban.

Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaanya atau tepatnya di periode 1966-1967, pemerintah membentuk Badan Pertimbangan Penanggulangan Bencana Alam Pusat (BP2BAP). Tahukah jika saat itu, penanggung jawabnya adalah Menteri Sosial. Aktivitasnya berperan pada penanggulangan tanggap darurat dan bantuan korban bencana.

Seiring berjalannya waktu frekuensi bencana alam terus meningkat membuat penanganan bencana harus dilakukan dengan serius. Hingga akhirnya Presidium Kabinet membentuk Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam (TKP2BA) pada tahun 1967.

Memasuki 1967-1979, tim yang dibentuk ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam (Bakornas PBA) lalu diganti lagi menjadi Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) yang kala itu hadir di tiap-tiap provinsi.

Belum sampai disitu, transportasi, kegagalan teknologi, dan konflik sosial melatarbelakangi penyempurnaan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas PB) dengan lingkup tugas diperluas hinggga ke lintas sektor, lintas pelaku, dan lintas disiplin yang terkoordinasi. Kondisi seperti itu terjadi antara 1979-1990.

Memasuki tahun 2000-2005, Bakornas PB dikembangkan menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBP). Namanya kemudian diganti lagi menjadi Bakornas PB lantaran terjadinya tragedi gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya pada tahun 2004.

Pada 2008 sampai saat ini nama Bakornas PB diganti menjadi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan harapan dapat melakukan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.