Menu

Orang Ini Tolak Punya Banyak Uang, Lebih Pilih Menjadi Dokter yang Tak Dibayar

Azhar 15 Apr 2022, 06:42
dr Oen. Sumber: Internet
dr Oen. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Tak banyak saat ini dokter yang mau menolong pasiennya tanpa membeda-bedakan kekayaan maupun strata sosial.

Namun di ere perjuangan, ada satu dokter yang dikenal tanpa pamrih menolong rakyat miskin dikutip dari sindonews.com.

Sosoknya bernama Dokter Oen Boen Ing alias dr.Oen. Aksi kemanusiaan yang dilakukannya terinspirasi dari sang kakek yang kesehariannya bekerja sebagai sinshe tanpa pamrih.

Di usia 16 tahun, Oen muda dipanggil ayahnya untuk meneruskan usaha sukses menjalankan pabrik tembakau.

Namun dia menolak dan memilih melanjutkan sekolah Kedokteran STOVIA hingga tamat saat Indonesia masih bernama Hindia Belanda.

Pada masa perang kemerdekaan pecah, jiwa kemanusiaan Dr Oen terpanggil membantu para pejuang.

Pada masa Serangan Umum Solo tahun 1949, saat pasukan Slamet Riyadi berjibaku melawan tentara NICA, Dr Oen tidak peduli dengan desingan peluru Belanda yang berseliweran.

Dr Oen dengan berani memasuki wilayah Republik Indonesia dan menolong pasukan-pasukan yang terluka.

Dr Oen sering berlari sendirian memasuki rumah-rumah yang dijadikan tempat pasukan yang terluka dengan membawa obat bedah.

Pengabdian dokter Oen jauh dari sekadar mengobati pasien miskin. Sang dokter juga menyelundupkan penisilin untuk Jenderal Sudirman yang tengah bergerilya melawan Belanda.

Saat itu susah sekali mendapatkan obat tersebut. Dr Oen pula yang membantu mengobati para pejuang saat perang kemerdekaan.

Ketika perang usai, orang-orang susah seperti tukang becak, pedagang kecil, tukang sapu jalanan, kuli pasar semuanya berobat ke Dokter Oen, di pojok ruang praktek ada kotak uang, bagi pasien semampunya memasukkan uang di kotak uang itu, hal ini ia lakukan sama dengan kakeknya.

Dokter Oen meninggal dunia pada tahun 1982. Atas perjuangannya, dia dianugerahi gelar kehormatan Kanjeng Raden Toemenggoeng Hario Obi Darmohoesodo oleh Puro Mangkunegaran pada 11 September 1975.