Menu

Post Power Syndrom Penyakit yang Pernah Diderita oleh Luna Maya, Apa itu?

Zuratul 3 Jun 2022, 17:10
Kekhawatiran pada masa persiun
Kekhawatiran pada masa persiun

RIAU24.COM -  Dalam podcast Curhat Bang Sumargo, yang rilis pada tanggal 30 Mei 2022 itu telah ditonton sebanyak 2.439.609 penayangan dan 53 ribu likes, berisi tentang pembicaraan Luna Maya yang mengaku pernah mengalami post power syndrome setelah kasusnya dengan Ariel Noah pada tahun 2010. Luna Maya juga menegaskan perlu sekitar 2 tahun untuk ia bisa berdamai dengan dirinya sendiri, dan mulai membangun kepercayaan dirinya Kembali.

Post power syndrome atau sindrom pascakekuasaan adalah kondisi ketika seseorang hidup dalam bayang-bayang kekuasaan yang pernah dimilikinya dan belum bisa menerima hilangnya kekuasaan itu. Post power syndrome sering dialami oleh orang yang baru saja memasuki masa pensiun.

Tidak sedikit orang yang menjadikan pekerjaan sebagai bentuk aktualisasi diri dan tujuan hidupnya. Saat memasuki masa pensiun, orang-orang seperti ini tidak hanya kehilangan pekerjaan yang dicintai, tetapi juga segala bentuk penghargaan diri yang mereka dapatkan saat masih bekerja, seperti pujian, rasa hormat, dan rasa dibutuhkan oleh orang lain.

Perubahan besar ini bisa mengakibatkan timbulnya perasaan bahwa mereka sudah tidak lagi berguna, bahkan tidak memiliki tujuan hidup lagi. Kondisi inilah yang disebut dengan post power syndrome.

Bila salah satu keluarga atau teman Anda mengalami post power syndrome, bantuan dan dukungan Anda sangat ia butuhkan agar bisa melewati masa ini.

Pasalnya, bila dibiarkan berlarut-larut, post power syndrome bisa menyebabkan penderitanya mengalami berbagai gangguan kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Gejala Post Power Syndrome

Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami post power syndrome. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1.   Kurang bergairah dalam menjalani kehidupan setelah pensiun

2.   Mudah tersinggung

3.   Menarik diri dari pergaulan

4.   Tidak mau kalah

5.   Tidak suka mendengar pendapat orang lain

6.   Suka mengkritik atau mencela pendapat orang lain

7.   Suka membicarakan mengenai kehebatan atau kekuasaannya di masa lalu

Cara Mendampingi Orang dengan Post Power Syndrome

Orang yang mengalami post power syndrome biasanya akan menunjukkan berbagai emosi yang negatif. Meski demikian, ingatlah untuk tidak menghindar atau menjauhinya. Bantu ia untuk beradaptasi dan menerima kondisinya melalui beberapa cara ini:

  • Berikan kesibukan baru

Kegiatannya yang bisa Anda tawarkan bisa bermacam-macam, misalnya olahraga hingga sekadar menjemput cucu di sekolah setiap sore. Anda juga bisa bertanya kepadanya mengenai kesibukan apa yang ingin ia lakukan di masa pensiunnya.

  • Jaga komunikasi dengan baik

Bila tidak bisa bertemu secara langsung setiap hari, menjaga komunikasi juga bisa dilakukan melalui sambungan telepon atau video call. Dengan begitu, ia tidak akan merasa sendiri saat menghadapi masa post power syndrome-nya.

  • Minta bantuan orang ketiga

Bila Anda merasa kesulitan dalam menghadapi orang yang sedang mengalami post power syndrome, Anda bisa meminta bantuan orang lain untuk menolong Anda mendampinginya.