Menu

Pria Indonesia Ini Ungkap Fakta Berbahaya Berenang di Sungai Aare Pasca Hilangnya Eril

Hilda Sari Wardhani 9 Jun 2022, 13:36
Tangkapan layar Youtube Syarif Zapata (Youtube.com/Syarif Zapata)
Tangkapan layar Youtube Syarif Zapata (Youtube.com/Syarif Zapata)

RIAU24.COM -  Hilangnya Eril yang merupakan anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sampai saat ini masih menjadi teka-teki. Kedutaan Besar RI di Bern menegaskan bahwa pencarian tersebut masih terus dilakukan.

Banyak fakta yang bermunculan ketika kabar hilangnya anak Ridwan Kamil terdengar oleh media. Salah satunya pemilik akun Youtube Syarif Zapata memberikan fakta berbahaya dan tips aman untuk berenang di sungai Aare.

Syarif Zapata yang merupakan orang Indonesia saat ini tinggal di Swiss memberikan fakta bahwa sungai Aare memang merupakan tempat berenang masyarakat sekitar atau turis yang berkunjung ke Bern.

Fasilitas sungai Aare sudah sangat memadai. Hal itu membuktikan sungai Aare memang dimanfaatkan untuk aktivitas berenang para warga sekitar atau turis. Bahkan sungai Aare juga memberikan papan informasi tentang aturan berenang.

Fakta lapangan, banyak perenang yang langsung melompat dari jembatan untuk berenang. Tips pertama yang harus diketahui ialah, sebelum berenang usahakan stretching terlebih dahulu agar otot tidak kaget. Menurutnya ketika otot kram adalah sesuatu yang berbahaya ketika berenang.

Selanjutnya, perenang harus mengetahui medan sungai seperti apa yang akan dilalui. Untuk berenang aman, orang Indonesia itu menjelaskan posisi muka harus selalu kedepan, tidak dibenarkan melawan arus.

Hal ini dijelaskan karena kalau melawan arus, perenang tidak akan bisa melihat medan sungai seperti apa. Lalu disarankan pula untuk memiliki dry bag yang berfungsi sebagai alat bantu pelampung.

Setelah itu, sebelum benar-benar turun ke sungai di sekitar sungai Aare ada tempat pemandian untuk membiasakan badan dengan suhu air.

Terakhir, pria Indonesia itu menjelaskan bahwa ketika ingin naik ke permukaan, perenang harus sudah menepi sejauh 20-30 meter sebelum titik naik. Hal ini dilakukan karena nantinya jika perenang melewati jalan keluar itu akan membuat perenang mikir ulang untuk melawan arus.

Ia menambahkan, ketika melawan arus tersebut biasanya membuat perenang panik dan kehabisan tenaga untuk tetap berenang.