Menu

Anak Disabilitas Dilarang Naik Pesawat di India, Kisahnya Bikin Hati Terenyuh

Devi 11 Jun 2022, 09:18
Dilarang naik pesawat [sumber gambar]
Dilarang naik pesawat [sumber gambar]

RIAU24.COM - Diskriminasi terhadap orang-orang berkebutuhan khusus kerap kali terjadi. Banyak orang yang masih menganggap disabilitas adalah sebuah kekurangan. Padahal, perbuatan seperti itu yang harus dihindari karena melanggar hak asasi manusia. Selain itu, masing-masing manusia punya kelebihan serta kekurangannya sendiri-sendiri.

Seperti yang terjadi di India, seorang anak dilarang naik pesawat karena memiliki disabilitas. Perbedaan pandangan antara orang dan pihak bandara mengenai keadaan sang anak lah yang memicu perdebatan. Lalu kenapa bisa terjadi yang seperti itu?

Berikut ulasan lengkapnya.

Beberapa waktu yang lalu, dilansir dari laman IDN Times, sebuah kejadian tidak mengenakkan terjadi di India. Seorang remaja berkebutuhan khusus diketahui mendapatkan pelarangan untuk dapat naik pesawat terbang. Bukan tanpa alasan, hal ini karena petugas bandara melihat ada kepanikan pada anak tersebut yang dikhawatirkan malah akan menganggu penerbangan.

Pihak bandara pun sejatinya sudah meminta kepada orang tua supaya bisa menenangkan si anak, namun sampai batas waktu yang ditentukan rupanya hasilnya tetap sama. Alhasil keputusan pun harus diambil, di mana sang anak penyandang disabilitas dilarang untuk naik pesawat terbang demi keselamatan.

Kejadian ini menjadi semakin ramai ketika seseorang mengunggahnya di media sosial. Ya, akibatnya pihak maskapai, IndiaGo, menerima banyak kecaman karena dinilai telah melakukan diskriminasi kepada anak tersebut. Banyak netizen yang mengaku kalau anak tersebut sebenarnya punya hak yang sama dengan penumpang lain, apalagi sudah didampingi oleh orang tuanya. Banyak dari netizen yang mengaku salut dengan orang tua si anak karena meskipun sudah diperlakukan seperti itu, namun tetap sabar dalam menanggapinya. Unggahan tersebut pun sudah dikomentari oleh ribuan orang yang juga mendukungnya agar memperoleh keadilan.

Saat kejadian penolakan terbang anak disabilitas itu, ternyata beberapa penumpang yang berprofesi dokter sempat meyakinkan pihak bandara. Bahkan, mereka menjanjikan bantuan secara cuma-cuma jika benar saat penerbangan sang anak mengalami kepanikan kembali. Namun sayang, bantuan tersebut ditolak oleh pihak bandara karena melihat kondisi sang anak waktu itu.

Ya, sesuai dengan prosedur yang ada, karena ada potensi dalam menganggu keselamatan dan penerbangan maka bantuan tersebut ditolak. Apalagi mengingat meskipun sudah diberikan waktu, namun sang anak tak kunjung kembali tenang. Tak ada jaminan meskipun ada dokter untuk sang anak bisa tenang ketika sudah terbang. Kembali ke keputusan awal, akhirnya si anak dilarang untuk terbang.

Lantaran dapat kecaman oleh banyak orang di media sosial, akhirnya pihak maskapai pun buka suara. Sehari setelah kejadian itu terjadi, pihak maskapai melayangkan pernyataan publik kalau mereka sangat menyayangkan hal itu sampai terjadi. Namun demikian, apa yang dilakukan sebenarnya sudah sesuai dengan prosedur yang ada dan demi keselamatan penumpang yang lain juga.

Akhirnya pihak maskapai akan penjadwalan ulang untuk sang anak dan keluarga. Mereka juga berjanji memberikan kompensasi berupa sebuah kursi roda listrik sebagai ungkapan minta maaf. Sebenarnya maskapai ini sudah melakukan penerbangan dengan lebih dari 75 ribu penumpang dengan kebutuhan khusus, namun kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi.
 
Kejadian seperti ini mungkin jadi pelajaran bagi pihak maskapai untuk berbenah dalam pelayanan. Pasalnya, kita semua punya hak yang sama dalam menggunakan transportasi tersebut. Dan jangan sampai kejadian yang sama akan terulang kembali kedepannya.