Menu

Penetapan Hari Jadi Bengkalis 30 Juli Merupakan Sebuah Ketetapan Yang Dikukuhkan Keputusan DPRD

Dahari 1 Aug 2022, 09:28
Penetapan Hari Jadi Bengkalis 30 Juli Merupakan Sebuah Ketetapan Yang Dikukuhkan Keputusan DPRD.
Penetapan Hari Jadi Bengkalis 30 Juli Merupakan Sebuah Ketetapan Yang Dikukuhkan Keputusan DPRD.

RIAU24.COM - Dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah kabupaten Bengkalis, Sabtu 30 Juli 2022 menggelar rapat paripurna sempena Hari Jadi ke 510 Bengkalis.

Rapat paripurna tersebut dilaksanakan dilantai II kantor DPRD Bengkalis Jalan Antara, Kecamatan Bengkalis. Adapun sidang rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua I DPRD Bengkalis Syahrial ST MSi, Wakil Ketua II Sofyan dan Syaiful Ardi Wakil Ketua III yang dihadiri langsung Bupati Bengkalis Kasmarni dan Wabup Bagus Santoso.

Sedangkan untuk undangan dihadiri Asisten II bagian ekonomi dan keuangan Provinsi Riau Tengku Fauzan, perwakilan DPRD Riau Sunario dan Ketua DPRD Kab Meranti Iskandar Budiman serta Forkopimda Bengkalis.

Ketua DPRD diwakili Wakil ketua InDPRD Bengkalis Syahrial mengungkapkan bahwa, dirinya yang mewakili pimpinan dan segenap anggota DPRD Kabupaten Bengkalis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kehadiran Tuan dan Puan pada majelis ini dengan hati yang suci, muka yang jernih, sudah kami tunggu pula dengan hati yang lapang.

"Kedatangan jemputan majelis menjadi kehormatan bagi kami, karena tidaklah berarti sama sekali acara ini tanpa kehadiran undangan sekalian. Disamping untuk memeriahkan Hari Jadi ke 510 Bengkalis tahun 2022, acara ini juga merupakan sebagai salah satu wujud kebersamaan, persaudaraan serta silaturahim diantara kita. Insya Allah peristiwa ini, akan memperkuat ikatan bathin diantara kita semua, diantara seluruh elemen masyarakat kabupaten Bengkalis,"ungkap Syahrial.

Menurut Syahrial, rapat paripurna DPRD Kabupaten Bengkalis hari ini adalah sempena  "Hari Jadi Ke-510 Bengkalis Tahun 2022". Penetapan Hari Jadi Bengkalis pada 30 Juli merupakan sebuah ketetapan sudah dikukuhkan dengan keputusan DPRD Kabupaten Bengkalis Nomor 08/Kpts/DPRD/2004, kemudian dituangkan kembali dalam peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 20 Tahun 2004, tanggal 28 Juli 2004, dan telah diundangkan di dalam lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2004 Nomor 23 tanggal 28 Juli 2004.


Tahun 1512, Sultan Mahmud Syah mengutus Hang Nadim ke Bengkalis, yaitu di Bukit Batu dan Siak-Gasib untuk membincangkan persiapan melawan Portugis di selat Melaka melalui Batin Senggoro mempersiapkan pasukan dibawah Laksamana Batin Hitam. 

Kesatuan Bukit Batu mempersiapkan pasukan dibawah pimpinan Tuan Megat dan Siak-Gasib menyiapkan pasukan dibawah pengawasan Sultan Khoja Ahmad Syah. Armada gabungan ini kemudian berkumpul dengan armada lainnya di Kuala Muar dibawah pimpinan Hang Nadim.

"Bulan Juli 1512 pasukan gabungan terdiri dari Bengkalis, Bukit Batu, Siak-Gasib dan Bintan menyerang Portugis yang dipimpin oleh Fernao Peres de Andrade di Malaka. Perlawanan yang sengit antara Portugis dengan Bengkalis dan gabungan negeri Melayu mampu menyeret pasukan Portugis hingga ke I wilayah Pagoh di Muar,"ujar Syahrial.

Setelah itu Laksamana Hang Nadim, Laksamana Batin Hitam dan anggota pasukan lainnya kembali ke daerah masing-masing untuk mengatur persiapan dan strategi yang lebih baik. 

"Dengan adanya penyerangan tersebut, menyebabkan Portugis tidak puas hati dan meneruskan serangan ke Bengkalis dan Bukit Batu. Dengan strategi yang mantap dan bantuan kerajaan Siak serta kebatinan Senggoro maka Bengkalis dapat mempertahankan diri, menangkis serangan sehingga Portugis mengalami kekalahan dan mundur kembali ke Malaka,"ungkapnya.

Kemampuan menangkis serangan dan menantang Portugis pada tahun 1512 tersebut merupakan peristiwa paling bersejarah dan memiliki semangat perjuangan yang besar bagi Bengkalis. Inti dari peristiwa itu, bukanlah persoalan menang atau kalah, tapi yang lebih essensi adalah, bahwa kita telah menunjukkan kepada bangsa penjajah, bahwa tanah ini adalah tanah yang bermarwah, tanah yang bertuan, serta negeri yang memiliki putra putri yang bersedia mati demi bakti negeri.


"Prosesi peringatan hari jadi, yang kita laksanakan pada hari ini, adalah sebuah ikhtiar untuk menyatakan, bahwa kita bukanlah sebuah generasi yang durhaka kepada sejarah. Kita adalah bagian dari sebuah generasi yang memiliki rasa hormat terhadap apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita. Melalui peringatan ini, ingin mengatakan, bahwa kita semua memuliakan perjuangan mereka, menghormatinya dengan ketakziman yang penuh,"beber Syarial lagi.


Menurutnya, menghormati sejarah, adalah menghormati diri kita sendiri, karena hari ini berpangkal dari masa lalu. Sejarah adalah tempat kita berguru dan memperbaiki keadaan. Jika sejarah mengabarkan tangisan kepedihan, maka kita hari ini harus menggantinya dengan tawa kebahagiaan, jika dalam sejarah menyebutkan tentang perpecahan, maka hari ini kita harus merekat persatuan dan persaudaraan, jika sejarah mengabarkan kegemilangan, maka tugas kita adalah melanjutkan kegemilangan dan menggemakan ke ceruk-ceruk negeri dan sekota sekampung. 


"Melalui pengetahuan sejarah yang baik, kita menjadi tahu apa yang mesti kita jadikan teladan, dan dapat pula memahami hal-hal yang menjadi sempadan. Bengkalis pada hari ini adalah sebuah terus berbenah dan bergerak maju. Tanah ini mencoba menghala menuju sebuah kurun kegemilangan, menuju sebuah zaman yang diimpikan, yaitu menjadi sebuah negeri yang makmur dan sejahtera, negeri yang gemilang, penuh kemuliaan, negeri yang meletakkan kebaikan dan kemaslahatan rakyat sebagai julang-julangan mahligai perjuangan," pungkasnya.