Menu

Putin: Krisis Global Terjadi Akibat Kebijakan Para Predator AS dan Sekutunya

Zuratul 28 Sep 2022, 09:07
Potret Vladimir Putin (DOk. CNN Indonesia)
Potret Vladimir Putin (DOk. CNN Indonesia)

RIAU24.COM - Krisis perang Rusia antara Ukraina kerap kali disalahkan atas krisis di Eropa, Presiden Rusia Vladimir Putin melawan dengan mengatakan bahwa kebijakan moneter dan perdagangan “predator” yang dilakukan oleh AS dan sekutunya itulah yang menjadi penyebab utama krisis pangan global.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (27/9), Putin mengatakan, negara-negara Barat menggunakan kekayaan dan kemampuan mereka untuk mencetak uang, untuk menyedot produk makanan dari pasar global.

"Krisis yang sedang berlangsung telah terjadi selama beberapa tahun," kata Putin, seperti dikutip dari RT.

“Beberapa negara terkemuka memiliki kebijakan keuangan dan makanan yang mengarah pada hasil yang kami amati sekarang,”  ujarnya, seraya menambahkan bahwa perilaku tersebut dapat digambarkan sebagai predator.

Dia mencatat bahwa AS adalah pengekspor bersih produk makanan tahun lalu, tetapi sekarang telah murni menjadi pengimpor.

Putin mengulangikritiknya terhadap kesepakatan gandum Ukraina, yang memungkinkan Kyiv mengekspor makanan melalui Laut Hitam.

Pengaturan itu dimediasi oleh PBB dan Turki, tetapi Rusia yakin itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, dengan alasan bahwa pengiriman itu tidak banyak membantu mengurangi kekurangan pangan di negara-negara yang membutuhkan.

Putin mengutip statistik lalu lintas maritim minggu lalu sehubungan dengan skema tersebut, menunjukkan bahwa sebagian besar kapal yang membawa gandum Ukraina yang tidak melaporkan Turki sebagai tujuan mereka pergi ke salah satu negara Uni Eropa.

“Apakah mereka negara termiskin atau apa? Situasinya tetap sama. Kedengarannya memalukan, tapi ini penipuan," katanya seperti dikutip rmol.id. 

Putin kemudian mengatakan bahwa Rusia akan memanen gandum dengan jumlah rekor tahun ini, yang diprediksi mencapai 150 juta ton, termasuk sekitar 100 juta ton gandum.

"Tetapi produk makanan Rusia mengalami kesulitan menemukan jalan mereka ke pasar global karena sanksi ekonomi Barat, seperti halnya pupuk Rusia," katanya.

(***)