Menu

Debt Collector Kredivo di Pekanbaru Akui Gunakan Kekerasan Agar Nasabah yang Nunggak Lekas Bayar

Azhar 24 Oct 2022, 14:07
Tangkapan gambar beberapa debt collector Kredivo yang melakukan kekerasan pada nasabah. Sumber: Facebook
Tangkapan gambar beberapa debt collector Kredivo yang melakukan kekerasan pada nasabah. Sumber: Facebook

RIAU24.COM - Warganet dibuat kaget dengan pengakuan debt collector PT FinAccel Finance Indonesia Alias Kredivo di Pekanbaru yang memilih cara kekerasan pada nasabah telat bayar.

Hal ini diketahui melalui unggahan di media sosial Facebook, Jumat, 21 Oktober 2022 silam.

"Banyak kali alasan mu bos. Sudah jelas situ yang salah. Malah sekarang berlagak jadi korban," tulis salah satu debt collector Kredivo pada nasabahnya melalui pesan WhatsApp.

Cerita diawali oleh unggahan pengguna akun Facebook yang membagikan pengalaman buruknya saat berhubungan dengan debt collector Kredivo.

Tampak dari tangkapan gambar yang dia bagikan, tunggakannya di Kredivo mencapai Rp2.694.460 dengan minimal bayar Rp1.069.800.

Angka tersebut dia dapatkan melalui pesan WhatsApp yang dibagikan oleh debt collector. Disaat itu juga dia mengaku mendapatkan ancaman, gertakan, dan tuduhan tak mendasar secara verbal yang dilakukan lebih dari satu orang saat berada di rumahnya.

Nasabah yang tak mau disebutkan namanya itu menambahkan debt collector juga masuk perkarangan rumah tanpa izin, hingga tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan identitas diri, sertifikat profesi bidang penagihan dan lembaga sertifikasi profesi.

Kemudian juga tidak menunjukkan surat tugas, bukti dokumen debitur wanprestasi, dan salinan sertifikat jaminan firdausi. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam peraturan OJK Pasal 7 POJK Nomor 6/POJK.07/2022.

Lantaran mengetahui ada yang tak beres, melalui Facebook itu juga si korban memilih enggan membayar tunggakannya karena sudah mengalamai aksi kriminal.

"Saya tidak akan mau bayar," tulisnya.

Warganet yang mengikuti akun Facebook nasabah Kredivo ini turut berkomentar.

"Mereka datang gerombolan. Karena kalau sendiri takut. Selama belom ada uang ya kasih datang aja. Kalau mereka gak sopan, anda berhak buat usir. Bisa dilaporkan juga masuk pekarangan rumah tanpa izin dan pindana. DC kayak gitu gak paham namanya SOP. Dia macam preman pasar doang," tulis netizen.

Tangkapan gambar komentar warganet Facebook atas aksi kriminal debt collector di Pekanbaru. Sumber: Facebook

 

"Balasan DC seperti itu balasan pengecut. Gak bisa berkata-kata. Karena ulah dia itu udah salah. Cuma bisa bilang begitu doang," tulis warganet.

"Lebih parah dari Si Merah ya? Kalau Si Merah cuma 1 orang. Lah ini sampai 3 orang. Mau ngajak debitur buat band?" tulis netizen.