Menu

Pengungsi yang Tewas Dalam Insiden Kapal Karam di Yunani Bertambah Menjadi 21 Orang

Devi 3 Nov 2022, 13:57
Pengungsi yang Tewas Dalam Insiden Kapal Karam di Yunani Bertambah Menjadi 21 Orang
Pengungsi yang Tewas Dalam Insiden Kapal Karam di Yunani Bertambah Menjadi 21 Orang

RIAU24.COM - Penjaga pantai Yunani mengatakan telah menemukan mayat 21 pengungsi yang bepergian dengan dua kapal yang tenggelam awal pekan ini.

Dua puluh mayat ditemukan di dekat pulau Evia pada hari Rabu, sehari setelah sebuah perahu layar yang diyakini membawa hampir 70 orang tenggelam di lautan badai, kata seorang juru bicara penjaga pantai kepada AFP.

Mayat lain juga telah ditemukan pada hari Selasa dalam kecelakaan terpisah di lepas pantai pulau Samos, Yunani, di mana sebuah perahu dari pantai Turki terbalik dengan 12 orang di dalamnya.

Lebih dari 30 orang diyakini hilang dalam insiden Evia, dengan tujuh lainnya hilang di Samos yang tenggelam. Sebelumnya pada hari Rabu, penjaga pantai telah mengkonfirmasi 14 kematian.

Yunani, Italia, dan Spanyol adalah tujuan bagi orang-orang yang melarikan diri dari Afrika dan Timur Tengah untuk mencari keselamatan dan kehidupan yang lebih baik di Uni Eropa.

Lebih dari 20 orang juga tewas pada Oktober dalam dua kapal pengungsi yang karam di dekat pulau Kythira dan Lesbos.

Penjaga pantai Yunani mengatakan telah menyelamatkan sekitar 1.500 orang dalam delapan bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan kurang dari 600 tahun lalu.

Pejabat Yunani mengatakan penyelundup manusia sekarang sering mengambil rute yang lebih panjang dan lebih berbahaya ke selatan untuk melewati patroli Uni Eropa di Aegean dalam upaya untuk mencapai Italia.

Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi mengatakan minggu ini bahwa hampir tidak mungkin untuk memantau "ribuan" kapal yang berlayar di perairan internasional selatan Yunani.

“Pada tahun 2021, sekitar 80 persen keberangkatan [migran] dari Turki langsung menuju Italia,” kata Mitarachi kepada radio Parapolitika.

“Tentu saja, ketika kondisi cuaca ekstrim, kapal-kapal ini tidak bisa masuk ,” katanya.

Organisasi Internasional untuk Migrasi telah mencatat hampir 300 pengungsi tewas dan hilang di Mediterania timur tahun ini, termasuk 22 anak-anak.

Pada tahun 2021, angka yang tercatat adalah 111.

 

***