Menu

DPRD Riau Tunggu Hasil Investigasi Kematian Lima Pekerja di Blok Rokan

Riko 30 Nov 2022, 20:16
Sugianto
Sugianto

RIAU24.COM - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau telah menurunkan tim investigasi mengungkap penyebab tewasnya lima pekerja secara beruntun di lingkungan Blok Migas Rokan, baru-baru ini. 

Adapun objek yang jadi sasaran investigasi itu adalah tiga perusahaan sub kontraktor PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Terkait hal itu, anggota Komisi V DPRD Riau Sugianto mengatakan pihaknya menunggu laporan hasil investigasi tersebut. Untuk itu, pihaknya akan memanggil Disnakertrans Riau guna meminta keterangan terkait insiden tersebut.

"Nanti Disnakertrans Riau memberikan tembusan laporan investigasi kepada kami. Kami akan minta penjelasan apakah kejadian ini disebabkan kelalaian dari pihak manajemen perusahaan atau sebab lain," kata Sugianto, Rabu (30/11/2022).

Politisi PKB itu juga menyayangkan sikap pihak PT PHR yang tidak melaporkan insiden pekerja meninggal tersebut ke Disnakertrans Riau.

"Kalau memang ditutup-tutupi berarti mereka tidak profesional," tegas Sugianto.

Lebih lanjut dia mengatakan, apabila hasil investigasi membuktikan penyebab kematian para pekerja akibat kecelakaan kerja, maka jajaran direksi PHR perlu dievaluasi atau diganti.

"Artinya, kalau mereka tidak sanggup, ya harus diganti. Intinya, bagaimana keselamatan pekerja diperhatikan oleh para petinggi di PHR," kata Sugianto.

Disnakertrans Riau sendiri menjadwalkan pemanggilan pimpinan PT PHR hari ini, Rabu (30/11/2022). Pemanggilan itu terkait pihak PHR yang tidak melaporkan ada pekerja meninggal dunia.

Kadisnakertrans Riau Imron Rosyadi mengaku pihaknya baru mengetahui ada pekerja meninggal di lingkungan kerja PT PHR setelah Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Provinsi Riau (AMPR) mengungkap hal itu.

“Tidak dilaporkan, disembunyikan aja itu. Seharusnya kontraktor dan PHR melapor ke kami. Kronologisnya harus dijelaskan, dan apakah hak pekerja itu sudah dipenuhi,” ujarnya.

Sikap PHR tak melaporkan kematian pekerja disebutnya sudah melanggar aturan. “Itu melanggar aturan. Kami mau tahu dulu mengapa mereka tidak melaporkan. Itu yang kami investigasi,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PHR Jafee A. Suardin memastikan penyebab kematian lima karyawan di lingkungan kerja perusahaan sub holding PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) itu bukan akibat kecelakaan kerja.

"Dapat dikonfirmasikan bahwa penyebab meninggalnya mitra kerja PHR baru-baru ini bukanlah akibat kecelakaan kerja," ujar Jafee A. Suardin, Selasa (22/11/2022).

Melalui Rudi Ariffianto, VP Corporate Affairs PT PHR, menyatakan para pekerja tersebut meninggal karena sakit.

"Mereka telah ditangani dengan segera oleh tenaga medis yang disediakan PHR yang telah terlatih, baik untuk menangani kejadian terkait kesehatan di lokasi dan di fasilitas medis PHR," ujarnya.