Menu

Soal Bupati Meranti Kemenkeu Buka-bukaan: Belanja Negara Lebih Besar Ketimbang Penerimaan, Selisih Rp649 Miliar

Amastya 17 Dec 2022, 14:04
Kemenkeu beberkan DBH merespon pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil Soal DBH /wahananews.co
Kemenkeu beberkan DBH merespon pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil Soal DBH /wahananews.co

RIAU24.COM - Terkait tudingan Bupati Meranti, Muhammad Adil soal Dana Bagi Hasil (DBH) ditanggapi secara buka-bukaan oleh Kementrian Keungan (Kemenkeu).

Hal ini diungkapkan oleh Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis yang membeberkan ihwal tersebut di akun Twitter pribadinya.

Sebelumnya, Bupati Meranti Muhammad Adil  menilai tidak ada penjelasan rinci soal pemberian DBH dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan nilainya tergolong kecil. Dia bahkan menyebut Kemenkeu diisi oleh setan dan iblis.

"Supaya adil, proporsional dan transparan, kami bahas tuntas Dana Bagi Hasil," kata Yustinus melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 15 Desember 2022.

Yustinus mengatakan alokasi belanja pusat, yakni Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), belanja kementerian dan lembaga, serta subsidi untuk Kabupaten Kepulauan Meranti jauh lebih besar dibandingkan pendapatan negara dari Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Ini esensi pemerataan," kata dia.

Yustinus menunjukan total belanja negara untuk Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp 1,1 trilun. Angka itu meliputi Rp 124,64 miliar dana subsidi atau kompensasi, Rp 118 miliar untuk belanja kementerian dan lembaga, dan Rp 861,2 miliar untuk dana transfer ke daerah atau TKD.

Sementara total penerimaan negara dari Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp 453,97 miliar. Angka itu meliputi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 323,112 miliar dan penerimaan perpajakan sebesar Rp 130,858 miliar.

Sehingga selisih belanja negara dan penerimaan negara dari Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp 649,921 miliar.

Artinya, menurut Yustinus, jika seluruh pendapatan yang diperoleh pemerintah pusat dikembalikan ke Kabupaten Kepulauan Meranti pun nilainya tetap jauh lebih kecil dibandingkan alokasi pemerintah pusat untuk daerah tersebut.

"Bukankah ini justru menunjukkan dukungan pemerintah pusat yang sangat kuat untuk Daerah. Maka baik kalau kita bahas tuntas," tandasnya.

(***)