Menu

Turkiye Membuka Penyelidikan Atas Insiden Pembakaran Patung Erdogan di Swedia

Amastya 14 Jan 2023, 18:13
Hubungan Turkiye dan Swedia terus bersitegang setelah adanya pembakaran patung Erdogan oleh unsur Kurdi /AFP
Hubungan Turkiye dan Swedia terus bersitegang setelah adanya pembakaran patung Erdogan oleh unsur Kurdi /AFP

RIAU24.COM - Ketegangan hubungan antara antara Türkiye dan Swedia masih berlanjut dengan yang pertama pada hari Jumat membuka penyelidikan atas insiden di Stockholm di mana patung Presiden Recep Tayyip Erdogan dibakar oleh unsur-unsur Kurdi.

Mencoba menenangkan Ankara, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson merilis pernyataan yang mengecam Kurdi di balik pembakaran patung dan menyebutnya sebagai tindakan 'sabotase' terhadap upaya Swedia untuk bergabung dengan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).

"Orang-orang mencoba menunjukkan pandangan mereka tentang aksesi NATO Swedia melalui cara menjijikkan menggambarkan presiden Erdogan dalam hampir sesuatu yang terlihat seperti eksekusi," kata Kristersson.

PM Swedia itu merujuk pada Ankara sekali lagi menghentikan upayanya untuk bergabung dengan aliansi militer yang kuat.

Türkiye memegang kekayaan Swedia di tangannya. Negara Nordik itu telah mencari tempat NATO sejak tahun lalu. Sejauh ini, tidak banyak kemajuan yang dicapai dalam masalah ini karena Ankara telah menolak untuk meratifikasi aplikasi Swedia.

Erdogan terus mengecam Swedia karena menyediakan tempat berlindung yang aman bagi 'teroris' Kurdi. Pemimpin Turki itu juga berselisih dengan negara-negara Nordik karena memberlakukan embargo senjata di Ankara setelah intervensi Türkiye dalam konflik Suriah pada 2019.

"Sampai janji-janji yang dibuat untuk negara kami ditepati, kami akan mempertahankan posisi berprinsip kami. Kami mengikuti dengan cermat apakah janji-janji yang dibuat oleh Swedia dan Finlandia ditepati atau tidak, dan tentu saja, keputusan akhir akan terserah parlemen kami yang hebat," kata Erdogan di parlemen negara itu tahun lalu.

Beberapa hari yang lalu, Kristersson mengatakan Swedia tidak dapat menerima beberapa tuntutan Erdogan untuk keanggotaan NATO.

"Dari waktu ke waktu, Türkiye menyebutkan individu yang ingin mereka lihat diekstradisi dari Swedia. Untuk itu saya telah mengatakan bahwa masalah-masalah itu ditangani dalam hukum Swedia," kata Kristersson.

Khususnya, Swedia mempercepat prosesnya untuk bergabung dengan aliansi bersenjata nuklir setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, tahun lalu.

Itu mengajukan aplikasi resmi pada bulan Mei tetapi untuk menjadi anggota, semua 30 sekutu NATO perlu menandatangani dokumen ratifikasi. Sejauh ini, 28 dari 30 negara telah menandatangani dokumen tersebut. Hanya Türkiye dan Hongaria yang belum meletakkan pena di atas kertas.

(***)