Menu

Menlu Retno di DK PBB: Israel Harus Akhiri Pendudukan di Palestina

Amastya 19 Jan 2023, 09:13
Retno Marsudi sebut Israel harus mengakhiri pendudukan di Palestina pada saat pertemuan DK PBB /medcom.id
Retno Marsudi sebut Israel harus mengakhiri pendudukan di Palestina pada saat pertemuan DK PBB /medcom.id

RIAU24.COM Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) menegaskan dunia harus bekerja keras mengakhiri pendudukan Israel di Palestina untuk selama-lamanya.

Hal ini disampaikan Retno pada Pertemuan (Open Debate) Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di New York, Rabu (18/1/2023).

“2023 harus menjadi tahun kemajuan dalam menyelesaikan isu Palestina. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengakhiri okupasi Israel selamanya,” kata Retno Marsudi, dikutip dari keterangan tertulis Kemenlu RI dikutip pada Kamis (19/1/2023).

Dalam pertemuan itu, Sekjen PBB yang diwakili Special Coordinator untuk Palestina, Tor Wennesland, menyampaikan situasi di Palestina masih jauh dari kondusif. Kekerasan, perusakan properti, dan pengusiran warga Palestina terus terjadi.

Tor juga menambahkan bahkan tahun 2022 menjadi tahun yang paling mematikan dan memakan banyak korban rakyat Palestina sejak 2005.

Dalam pernyataannya Retno menekankan tiga hal terkait isu Palestina:

Pertama, Indonesia menyambut disahkannya Resolusi Majelis Umum PBB yang meminta pendapat hukum Mahkamah Internasional (International Court of Justice) terkait dampak legal pendudukan Israel di Palestina.

“Berbagai laporan, mekanisme, dan resolusi PBB telah dikeluarkan. Dunia tidak bisa bersikap business as usual. Harus dipastikan adanya tindak lanjut nyata atas hal ini,” tegas Retno.

Kedua, pentingnya menyusun langkah konkrit untuk mencapai solusi damai. Indonesia pun meminta Israel hentikan provokasi, menghormati hukum internasional, dan melanjutkan proses damai untuk capai solusi dua negara, sesual ketentuan internasional.

Ketiga, masyarakat internasional harus berikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Tahun 2023 diprediksi dunia akan alami resesi. Lebih dari dua juta rakyat Palestina memerlukan bantuan kemanusiaan.

"Demi kemanusiaan, kita tidak boleh membiarkan rakyat Palestina menderita dalam diam, khususnya di tengah Situasi sulit saat ini,” pungkasnya.

Sekedar informasi, pertemuan DK PBB dipimpin Jepang selaku Presiden DK PBB bulan Januari 2023. Selain 15 anggota DK PBB, 29 negara juga hadir dan sampaikan pernyataan, termasuk Palestina dan Israel.

Negara-negara menyoroti situasi di Palestina yang tidak kunjung membaik, serta mendorong dimulainya kembali proses damai guna mencapai solusi jangka panjang isu Palestina.

(***)