Menu

Nasdem Kunjungi Sekber Gerindra-PKB, Bagaimana Nasib Demokrat dan PKS?

Amastya 27 Jan 2023, 08:36
Nasdem kunjungi Sekber Gerindra-PKB setelah AHY umumkan dukung Anies Baswedan /merahputih.com
Nasdem kunjungi Sekber Gerindra-PKB setelah AHY umumkan dukung Anies Baswedan /merahputih.com

RIAU24.COM - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) telah melakukan agenda mengunjungi Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB. Kunjungan ini dianggap bahwa partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu memiliki hubungan yang retak dengan Koalisi Perubahan yakni bersama Demokrat dan PKS.

Namun, Partai Nasdem tidak mengiyakan anggapan tersebut. Mereka mengatakan partainya tetap bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ha ini disampaikan oleh Ahmad Ali selaku Wakil Ketua Umum Partai Nasdem usai dirinya mengunjungi Kantor Sekretariat Bersama Gerindra dan PKB di Menteng Jakarta Pusat.

"Kebetulan kita merencanakan pertemuan ini sebelum ada pernyataan AHY itu. Jadi kita sudah rencanakan ini seminggu lalu," ujar Ahmad Ali pada Kamis (26/1/2023) dikutip sindonews.com.

Ahmad Ali mengakui pihaknya baru mengetahui pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait dukungan kepada Anies Baswedan serta keinginan untuk membentuk Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan.

"Pernyataan AHY juga baru saya baca pagi tadi. Kunjungan ini tidak mengurangi apa-apa. Kami tetap bersama Demokrat dan PKS. Negeri ini besar sekali, semakin banyak sekretariat semakin bagus," kata Ahmad Ali.

Ali menegaskan bahwa Nasdem hingga saat ini tetap berkomitmen dalam Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS. Namun Ali mengingatkan kembali bahwa politik sebagai sesuatu yang sangat cair dan dinamis.

"Hingga hari ini kami belum berpikir mencari koalisi alternatif, karena pembicaraan kami dengan PKS dan Demokrat sangat serius dan hampir rampung. Tapi politik itu sangat dinamis," pungkasnya.

Sebelumnya di kesempatan berbeda, Ahmad Ali mengungkapkan pihaknya akan melakukan pertemuan politik di luar penjajakan Koalisi Perubahan.

“Tunggu saja dalam satu atau dua hari ini akan ada cerita. Ya ada berita. Bisa jadi kita mengambil langkah-langkah lain,” ujar Ahmad Ali, Selasa (24/1/2023) kepada awak media.

Beliau menyebutkan Nasdem juga menyiapkan alternatif penjajakan koalisi partai politik lainnya untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Wacana tersebut, kata Ali, disampaikan lantaran hingga saat ini baik Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera belum juga memberikan dukungan pada Anies Baswedan secara resmi.

“Ketika kemudian ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan sampai saat ini belum terbentuk resmi Koalisi Perubahan. “

Katakan Nasdem, Demokrat, PKS sama-sama sudah menandatangani kesepakatan mengusung Anies calon presiden, itu namanya koalisi,” ungkap dia.

Apalagi kata Ahmad Ali banyak beredar apabila Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah sosok paling ideal sebagai figur calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

"Padahal, Nasdem tak ingin buru-buru membicarakan figur, dan mau agar penentuan cawapres dilakukan dengan melihat kriteria," tambah Ali.

Ali mengungkapkan bagi Partai Nasdem tidak penting siapa figur cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Menurutnya cawapres harus sesuai dengan kriteria dan menuntun Anies menjadi pemenang di Pilpres 2024.

“Kita tidak mau, jangan bicara dulu tentang orang. Jadi jangan kemudian ya saya bergabung, saya mau ini ya. Saya bergabung saya minta ini. Artinya ini kan mengunci. Pertanyaannya kalau tidak dengan itu apakah mau tetap dukung Anies. Jadi kalau itu tidak diterima Koalisi Perubahan tidak terjadi, artinya itu saling mengunci. Itu yang sejak awal saya katakan bahwa Nasdem menghindari itu," pungkasnya.

(***)