Menu

Sisi Gelap Dewa J-Pop Jhonny Kitagawa, Cabuli Remaja Hingga Janjikan Popularitas 

Zuratul 17 Mar 2023, 14:29
Sisi Gelap Dewa J-Pop Jhonny Kitagawa, Cabuli Remaja hingga Janjikan Popularitas. (Jhonny & Assosiatec/Foto)
Sisi Gelap Dewa J-Pop Jhonny Kitagawa, Cabuli Remaja hingga Janjikan Popularitas. (Jhonny & Assosiatec/Foto)

RIAU24.COM - Johhny Kitagawa adalah srsitek budaya pop-idol Jepang. Agnesi pebcari bakat miliknya yang seluruh artisnya pria, Jhonny & Associates menaungi sejumlah boy band pencetak hit. 

Kitagawa juga pemegang rekor dunia dengan penyanyi nomor satu terbanyak, single nomor satu terbanyak dan produser konser terbanyak oleh individu. 

Namun, tuduhan ekpoliasi seksual terlah mnodai karier Kitagawa. Bukan sekedar tuduhan, beberapa bahkan terbukti di pengadilan sipil. 

Tapi tak lantas membuat status Kitagawa sebagi harga nasional pudar. Bahkan setelah kematiannya, namanya tetap dihormati. 

"Dia adalah Tuhan," ujar seorang laki-laki muda di jalanan Tokyo tentang Kitagawa, dilansir BBC, Jumat (16/3). 

Prosesi pemakanan Kitagawa pada 2019 menjadi acara nasional. Perdana Menteri Jepang kala itu, Shinzo Abe mengirimkan pesan duka. Seolah kasus pelecehan yang menimpa Kitagawa tak berarti apa-apa.

Kisah Sisi Gelap Kitagawa 

Ribuan anak dan remaja laki-laki memasuki mesin Jhonny & Associates selama Kitagawa masih hidup. 

Masing-masing pernah bertemu langsung dengan Kitagawa, yang membina dan mengarahkan bakat-bakat artisnya sepanjang nyaris enam dekade. 

Mereka dikenal sebagai "junior", anak baru yang direkrut sebagai penari latar untuk boy band lain sampai Kitagawa memutuskan mereka siap untuk debut. 

Ini berarti, mereka siap untuk dunia manajer dan tampil di muka umum. Butuh waktu bertahun-tahun untuk debut.

Hayashi (bukan nama sebenarnya) masih 15 tahun ketika dia mengirimkan lamaran ke Johnny & Associates. Kesan pertamanya terhadap Kitagawa, yang ditemuinya saat audisi, adalah "ramah dan perhatian". Namun ini dengan cepat berubah.

Hayashi belum pernah menceritakan pengalamannya ini secara publik, dan bisa dimengerti kalau dia merasa gugup untuk mengingat kembali apa yang telah dilaluinya itu.
Seminggu setelah pertemuan pertama itu, Hayashi diundang untuk menginap di salah satu rumah Kitagawa, yang disebut sebagai "asrama" karena di situ, banyak remaja pria yang juga menginap.

"Tak berapa lama Johnny berkata pada saya, 'Pergilah mandi.' Dia membasuh seluruh tubuh saya, seakan-akan saya sebuah boneka," kata Hayashi.

Dengan gemetar, dia berkata Kitagawa kemudian melakukan oral seks padanya.

Hayashi berkata kepada kami pelecehan ini terjadi beberapa kali. Dia bilang, anak-anak laki-laki yang lain juga mengetahui apa yang terjadi.

"Mereka berkata pada saya, 'Kamu harus terima itu atau kamu tidak akan sukses.' Tidak ada seorang pun di sekitar saya yang berhenti. Johnny adalah satu-satunya orang dewasa di sana. Jadi itu bukan situasi di mana kami bisa mengadu pada orang lain."

Kini, setelah ia dewasa, Hayashi meyakini alasan mereka diam dan menerima perlakuan itu adalah mimpi-mimpi para remaja itu akan kesuksesan.

"Anak-anak laki-laki yang berhasil, berkat Johnny, hidup mereka berubah setelah masuk agensi. Saya rasa mereka sangat berterima kasih padanya untuk itu. Ini jauh berbeda dengan kisah-kisah tentang kejahatan seksual lainnya.

"Saya seumur hidup tinggal di Jepang dan selama ini merasa Jepang adalah negara yang hebat. Tapi mungkin saya salah."

(***)