Menu

Tewaskan 39 Migran, 5 Orang Ditangkap Atas Tragedi Kebakaran di Meksiko

Rizka 31 Mar 2023, 13:59
Kebakaran Pusat Penahanan Imigrasi Meksiko
Kebakaran Pusat Penahanan Imigrasi Meksiko

RIAU24.COM - Pihak berwenang Meksiko telah melakukan penyelidikan terhadap para pegawai dan pejabat setempat atas kebakaran yang menewaskan 39 orang di pusat penahanan imigran.

Lima orang telah ditangkap atas kebakaran di pusat penahanan imigrasi Meksiko di dekat perbatasan Amerika Serikat, yang menyebabkan 39 migran tewas dan 27 orang lainnya luka-luka tersebut.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/3), pengumuman penangkapan tersebut dikeluarkan sehari setelah kantor jaksa agung mengumumkan penyelidikan pembunuhan atas kebakaran tersebut, menuduh orang yang bertanggung jawab atas fasilitas tersebut tidak melakukan apa pun untuk mengevakuasi para migran.

Lima surat perintah penangkapan telah dieksekusi, kata Sara Irene Herrerias, seorang jaksa yang berspesialisasi dalam hak asasi manusia.

Pada konferensi pers, Herrerias mengatakan bahwa total enam surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap tiga petugas imigrasi, dua penjaga keamanan swasta dan seorang migran yang dituduh menyalakan api. Namun, dia tidak menyebutkan siapa dari mereka yang telah ditangkap.

Menteri Keamanan Meksiko Rosa Icela Rodriguez mengatakan pada konferensi pers yang sama, korban tewas terdiri dari 18 warga Guatemala, tujuh warga Salvador, tujuh warga Venezuela, enam warga Honduras dan satu warga Kolombia.

Yang terluka adalah 10 orang Guatemala, delapan orang Honduras, lima orang Salvador dan lima orang Venezuela, katanya. Dari antara mereka, sejauh ini hanya satu yang telah dipulangkan dari rumah sakit.

Otoritas Meksiko tengah menghadapi pertanyaan tentang penanganan mereka terhadap bencana tersebut setelah rekaman video CCTV menunjukkan penjaga penjara pergi saat api melalap sel dengan para migran terkunci di dalamnya.

Sebanyak delapan orang telah diidentifikasi sebagai yang diduga bertanggung jawab atas kegagalan penanganan kebakaran tersebut, kata Rodriguez.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador telah berjanji "tidak akan ada impunitas" atas tragedi yang terjadi pada Senin malam lalu di Ciudad Juarez, di seberang perbatasan dari El Paso, Texas, AS.