Menu

Ukraina Sebut Rusia Pasti Kalah Pasca Jerman Umumkan Hal Ini

Amastya 14 May 2023, 07:27
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius umumkan akan kirimkan paket senjata besar ke Ukraina /Reuters
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius umumkan akan kirimkan paket senjata besar ke Ukraina /Reuters

RIAU24.COM - Kementerian pertahanan Jerman pada hari Sabtu mengumumkan bahwa mereka sedang mempersiapkan sebuah paket, yang bernilai 2,7 miliar euro ($2,95 miliar), untuk Ukraina.

"Kita semua berharap untuk segera mengakhiri perang yang mengerikan ini oleh Rusia melawan rakyat Ukraina, tapi sayangnya ini tidak terlihat," kata Menteri Pertahanan Boris Pistorius dalam sebuah pernyataan.

"Inilah mengapa Jerman akan menyediakan semua bantuan yang bisa diberikan, selama diperlukan," tambahnya.

Menyambut paket senjata Jerman, yang mencakup 30 tank Leopard-1 tambahan, kendaraan lapis baja Marder, sistem pertahanan udara, dan drone pengintai, Kyiv mengatakan bahwa Moskow sekarang mungkin tidak melihat kemenangan dalam perang.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan paket senjata baru Jerman menunjukkan bahwa Rusia pasti akan kalah dan duduk di bangku sejarah yang memalukan.

Senjata yang semakin kuat telah dikirim oleh sekutu Barat ke Ukraina meskipun mereka masih belum memberikan jet tempur canggih yang diminta Zelensky.

Komandan militer senior Ukraina pada hari Sabtu mengatakan bahwa pasukan Kyiv bergerak maju di sepanjang garis depan Bakhmut melawan pasukan Rusia.

"Tentara kami bergerak maju di beberapa area depan, dan musuh kehilangan peralatan dan tenaga," kata komandan pasukan darat Ukraina Oleksandr Syrskyi di media sosial.

Kyiv pada hari Jumat menyatakan telah merebut kembali sebagian besar area di dekat Bakhmut, meskipun Moskow bersikeras bahwa serangan itu berhasil dipukul mundur di sepanjang garis depan yang luas.

Moskow pada hari Sabtu mengatakan bahwa rudal jarak jauh Inggris digunakan oleh Kyiv untuk menyerang situs sipil di kota timur Lugansk di mana enam anak terluka.

Pada Jumat malam, kementerian pertahanan mengatakan bahwa dua perusahaan sipil telah diserang oleh angkatan bersenjata Ukraina, menambahkan: "rudal udara-ke-udara Storm Shadow yang dipasok ke rezim Kyiv oleh Inggris Raya digunakan untuk serangan itu, meskipun London menyatakan bahwa ini senjata tidak akan digunakan terhadap sasaran sipil.”

Minggu ini, pemerintah Inggris mengumumkan akan mengirim rudal Storm Shadow, yang menjadikannya negara pertama yang menyediakan senjata jarak jauh ke Kyiv, dalam apa yang dikatakan Rusia sebagai langkah yang sangat bermusuhan.

(***)