Menu

Lebih dari 5000 Spesies Baru Ditemukan di Dasar Laut Samudera Pasifik

Amastya 26 May 2023, 13:09
Relicanthus sp.—spesies baru dari orde baru Cnidaria yang dikumpulkan pada ketinggian 4.100 meter di Clarion-Clipperton Fracture Zone (CCZ) yang hidup di batang spons yang melekat pada nodul /Craig Smith dan Diva Amon, ABYSSLINE
Relicanthus sp.—spesies baru dari orde baru Cnidaria yang dikumpulkan pada ketinggian 4.100 meter di Clarion-Clipperton Fracture Zone (CCZ) yang hidup di batang spons yang melekat pada nodul /Craig Smith dan Diva Amon, ABYSSLINE

RIAU24.COM - Para peneliti telah menemukan lebih dari 5.000 spesies di Zona Clarion-Clipperton (CCZ) Samudra Pasifik. Studi tersebut mencatat bahwa sekitar 88 hingga 92 persen spesies tersebut belum pernah terlihat sebelumnya.

CCZ dikenal sebagai tempat mineral penting yang dibutuhkan untuk membuat baterai, tetapi wilayah yang sama juga kaya akan kehidupan laut. Wilayah yang luas membentang 5.000 kilometer melintasi Samudra Pasifik tengah, pada kedalaman 4.000 - 5.500 meter.

Bagian dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa wilayah tersebut terdiri dari dasar laut abyssal, yang ditandai dengan sedimen berlumpur yang dilapis oleh nodul polimetalik berukuran kentang, yang merupakan sumber mineral potensial untuk tembaga, nikel, kobalt, besi, mangan, dan unsur tanah jarang lainnya. 

Menurut penelitian yang diterbitkan pada Kamis (25/5) di jurnal ilmiah Current Biology, wilayah tersebut telah diidentifikasi sebagai hotspot masa depan untuk penambangan laut dalam. Ini adalah pertama kalinya didokumentasikan secara komprehensif.

Muriel Rabone, penulis utama makalah, dan ahli ekologi laut dalam di Natural History Museum (NHM), berkata, "Kita berbagi planet ini dengan semua keanekaragaman hayati yang menakjubkan ini dan kita memiliki tanggung jawab untuk memahami dan melindunginya."

Rabone mengatakan bahwa ahli ekologi dan biologi, yang ingin memahami apa yang mungkin menjadi risiko begitu perusahaan mulai menambang, mulai menjelajahi CCZ.

Halaman: 12Lihat Semua