Megawati Hadir di Pemakaman Mertua Puan Maharani di TPU Tanah Kusir
RIAU24.COM - Ayah mertua Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Bambang Sukmonohadi, meninggal dunia. Sejumlah Tokoh melayat di rumah duka maupun mengikuti prosesi pemakaman.
Pantauandi TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Sabtu (3/6/2023), peti jenazah Bambang Sukmonohadi tiba sekitar pukul 10.10 WIB. Peti jenazah terlihat dibalut bendera Merah Putih.
Peti jenazah Bambang Sukmonohadi dibawa enam prajurit BIN menuju liang lahad. Di samping liang lahad, keluarga besar almarhum Bambang Sukmonohadi terlihat di lokasi.
Ketua DPR RI Puan Maharani dan suaminya berada di samping liang lahad untuk mengantar jenazah.
Terlihat beberapa tokoh, seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, dan beberapa jajaran partai yang ikut melayat.
Selain itu, sejumlah pelayat dari keluarga dan kerabat almarhum sudah berada di TPU Tanah Kusir. Para pelayat tampak memakai masker.
Beberapa tokoh juga melayat di rumah duka, antara lain anggota DPR RI Fraksi Golkar Tantowi Yahya serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
Selain itu, hadir Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menko Perekonomian sekaligus Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Putra Nababan, mantan Menkominfo Rudiantara, dan Ketua Bappilu PDIP Bambang Pacul.
Kabar duka itu diungkap oleh bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo. Bambang Sukmonohadi, yang merupakan ayah Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro, meninggal pada Jumat (2/6) malam. Happy Hapsoro merupakan suami Puan Maharani.
"Tadi malam saya mendapatkan WA, telah berpulang Bapak Bambang. Beliau adalah ayahanda Mas Happy dan juga Mbak Puan. Tentu sebagai pribadi, sebagai gubernur, dan tentu sebagai kader PDI Perjuangan, saya menyampaikan belasungkawa," ujar Ganjar Pranowo dilansir Antara, Sabtu (3/6).
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mendoakan agar amal ibadah Bambang Sukmonohadi diterima Tuhan. Ganjar mengaku sangat mengenal sosok Bambang Sukmonohadi. Bahkan kedekatan tersebut terasa ketika Ganjar berkontestasi pada Pilgub Jawa Tengah.
(***)
