Menu

4 Alasan Korban Trauma Kesulitan Mendapatakan Support System Menurut Psikologi 

Zuratul 12 Jun 2023, 15:48
4 Alasan Korban Trauma Kesulitan Mendapatakan Support System Menurut Psikologi. (BBC/Foto)
4 Alasan Korban Trauma Kesulitan Mendapatakan Support System Menurut Psikologi. (BBC/Foto)

RIAU24.COM - Seseorang yang pernah mengalami kejadian buruk yang menyebabkan trauma seringkali dampak yang ditimbulkan tidak mudah hilang. 

Salah satu dampak yang seringkali dirasakan korban trauma adalah kesulitan menjalin hubungan sosial dengan orang lain bahkan orang terdekatnya. 

Tak jarang korban mengisolasi diri sendiri dan memutus hubngan sosial denga dunia luar. 

Korban trauma memang membutuhkan banyak dukungan atau support system, terutama dukungan moril untuk membantu pemulihan dan kesedihan pascatrauma. 

Namun tak sedikit korban trauma yang menolak dukungan moril dari orang terdekatnya bahkan bantuan profesional. 

Namun, pada sisi lainnya ada pula korban yang merasa tudak punya support system ketuka harus melewati hari-harinya pasca trauma. 

Seseorang yang pernah mengalami kejadian buruk yang menyebabkan trauma seringkali dampak yang ditimbulkan tidak mudah hilang. Salah satu dampak yang seringkal dirasakan korban trauma adalah kesulitan menjalin hubungan sosial dengan orang lain bahkan orang terdekatnya. Tak jarang korban trauma mengisolasi diri sendiri dan memutus hubungan sosial dengan dunia luar. 

Korban trauma memang membutuhkan banyan dukungan atau support system, terutama dukungan moril untuk membantu pemulihan dan kesedihan pascatrauma. Namun, tak sedikit korban trauma yang menolak dukungan moril dari orang terdekatnya bahkan bantuan profesional.

Di sisi lain, ada pula korban trauma yang merasa tidak punya support system ketika harus melewati hari-harinya pasca trauma. Dilansir dari psychologytoday.com, terdapat beberapa alasan korban trauma kesulitan mencari support system pascatrauma.

1. Merasa sungkan dan malu

Masyarakat seringkali tidak memahami secara benar bagaimana menyikapi korban trauma. Korban trauma terkadang mengalami banyak perubahan pada dirinya atau kehilangan kontrol atas emosi dan psikologisnya, seperti panik, murung, sedih, bahkan berhalusinasi.

Hal tersebut terkadang disalahpahami bahwa korban trauma menjadi gila atau hilang kewarasannya karena perubahan sifat yang signifikan.

Kondisi tersebut membuat korban trauma merasa malu dan cenderung mengisolasi diri. Akibatnyam korbvan trauma menolak kedatangan orang lain dengan maksud memberi support system. 

2. Takut orang lain tidak memahami dan memberikan penilaian buruk 

Pernah mencari sesorang untuk menjadi tempat bercerita dan menyembuhkan traumanya. Bisa jadi bantuan yang sebelumnya dirasa tidak memberikan dampak yang baik tetapi malah memperburuk keadaan. 

3. Tidak Ingin membebani orang lain 

Beberapa korban trauma mungkin tidak ingin membebani orang terdekatnya sehingga memutuskan untuk menemukan sendiri bagaimana untuk pulih. Pilihan terburuk mungkin mengisolasi dari dunia luar untuk lebih fokus pada dirinya sendiri. Korban trauma takut berbicara kepada orang terdekat agar mereka tidak mengalami hal yang dirasannya. 

4. Tak ada respons dan takut emosi tak terkontrol

Ketika membicarakan hal yang menjadi pemicu trauma, tak jarang korban trauma begitu emosional. Atau mungkin alasan korban trauma enggan menerima bantuan disebabkan tidak ada respons yang baik dari korban. 

Maksudnya, korban merasa bantuan yang diberikan tidak memberikan efek apapun karena sebelumnya terlalu menderita sehingga berat untuk kembali pulih. 

Korban trauma memang mengalami hal berat yang membuat banyak perubahan pada dirinya. Sebagai orang terdekat, penting untuk benar-benar memahami dan peduli tentang apa yang dibutuhkan korban trauma untuk pulih. 

Apalagi jika mereka menarik diri dari lingkaran sosial atau menolak bantuan. Sebenarnya, banyak korban trauma yang membutuhkan support system tetapi merasa sungkan atau bingung bagaimana cara meminta. 

(***)