Menu

Arkeolog Temukan Tanah Pemakaman 'Stonehenge' Berusia 4000 Tahun di Belanda

Amastya 24 Jun 2023, 19:09
Penemuan Tanah pemakaman yang digali di Belanda /Twitter
Penemuan Tanah pemakaman yang digali di Belanda /Twitter

RIAU24.COM - Para arkeolog baru-baru ini menemukan tanah pemakaman religius berusia 4.000 tahun di Belanda, yang dijuluki sebagai ‘Stonehenge Belanda’.

Gundukan yang ditemukan berdiameter 65 kaki dan berisi sisa-sisa sekitar 60 pria, wanita dan anak-anak, seperti dilansir Phys.org.

Tanah pemakaman memiliki beberapa bagian di mana matahari akan bersinar langsung pada titik balik matahari musim dingin dan musim panas, yang merupakan hari terpanjang dan terpendek dalam setahun.

Kota Tiel, yang berjarak 45 mil sebelah timur Rotterdam, ditemukan oleh para arkeolog setelah enam tahun menggali.

Melalui halaman Facebook-nya, kota Tiel berkata, "Sungguh penemuan arkeologis yang spektakuler! Para arkeolog telah menemukan tempat suci keagamaan berusia 4.000 tahun di sebuah situs industri. Ini adalah pertama kalinya situs seperti ini ditemukan di Belanda."

"Gundukan terbesar berfungsi sebagai kalender matahari, mirip dengan batu-batu terkenal Stonehenge di Inggris," kata kota itu dalam sebuah pernyataan.

Para arkeolog juga dapat menemukan persembahan tengkorak manusia dan hewan serta barang-barang berharga seperti ujung tombak perunggu dari tempat-tempat di mana matahari bersinar langsung.

"Tempat kudus ini pasti merupakan tempat yang sangat penting di mana orang-orang melacak hari-hari khusus dalam setahun, melakukan ritual dan menguburkan orang mati mereka. Deretan tiang berdiri di sepanjang jalur yang digunakan untuk prosesi," kata kota itu.

Sementara itu, penyiar nasional NOS mengatakan, "Bukit ini mengingatkan salah satu Stonehenge, monumen prasejarah misterius yang terkenal di Inggris, di mana fenomena ini juga terjadi."

Para arkeolog juga menemukan dua gundukan kecil lainnya yang digunakan untuk ritual penguburan dan diperkirakan telah digunakan selama sekitar 800 tahun.

Para arkeolog menambahkan bahwa pada masa itu, kalender digunakan terutama untuk memeriksa hari panen dan festival.

Dalam penggalian, para ahli juga menemukan manik-manik kaca, yang dikatakan berasal dari Mesopotamia (Irak modern) di daerah tersebut.

"Manik ini menempuh jarak sekitar 5.000 kilometer, empat ribu tahun yang lalu," kata kepala peneliti Cristian van der Linde.

Profesor Universitas Groningen Stijn Arnoldussen mengatakan bahwa manik-manik itu pasti barang yang spektakuler karena bagi orang-orang itu adalah bahan yang tidak diketahui.

"Hal-hal sudah dipertukarkan pada masa itu. Manik-manik itu mungkin telah berada di atas tanah selama ratusan tahun sebelum mencapai Tiel, tetapi tentu saja, itu tidak harus terjadi," kata Arnoldussen.

(***)