Menu

Bikin Geger! Kementerian Pertahanan Inggris Secara Tidak Sengaja Kirim Email Rahasia ke Sekutu Rusia

Amastya 28 Jul 2023, 14:02
Gambar representatif /net
Gambar representatif /net

RIAU24.COM - Kasus lain telah dilaporkan dimana email penting pemerintah dikirim ke alamat yang salah karena kesalahan ketik.

Kementerian pertahanan Inggris telah meluncurkan penyelidikan setelah para pejabat secara tidak sengaja meneruskan email rahasia ke sekutu dekat Rusia karena kesalahan pengetikan.

Masalah alamat yang salah pertama kali dilaporkan oleh The Times, yang lebih lanjut menyebutkan bahwa sejumlah kecil email dikirim ke Mali karena kelalaian yang tidak disengaja dengan domain "i" dari alamat email.

Surat-surat yang dimaksudkan untuk Pentagon dikirim ke alamat yang diakhiri dengan domain ".ml" negara Afrika Barat, bukan ".mil" militer AS.

Seperti dikutip, juru bicara kementerian mengatakan: "Kami telah membuka penyelidikan setelah sejumlah kecil email secara keliru diteruskan ke domain email yang salah. Kami yakin mereka tidak mengandung informasi apa pun yang dapat membahayakan keamanan operasional atau data teknis."

"Semua informasi sensitif dibagikan pada sistem yang dirancang untuk meminimalkan risiko penyesatan. Kementerian Pertahanan terus-menerus meninjau prosesnya dan saat ini sedang melakukan program kerja untuk meningkatkan manajemen informasi, pencegahan kehilangan data, dan pengendalian informasi sensitif," tambah juru bicara itu.

Baru-baru ini, kesalahan ketik yang sama adalah alasan jutaan email militer AS, yang berisi informasi yang sangat sensitif, dialihkan ke Mali. Tetapi laporan yang berbasis di Inggris berpendapat bahwa skala kecelakaan Inggris tidak seluas AS.

Putin Janjikan Para Pemimpin Afrika Gandum Gratis

Mali adalah salah satu negara Afrika, yang akan mendapatkan biji-bijian gratis dari Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis mengatakan kepada para pemimpin Afrika bahwa dia akan memberi mereka puluhan ribu ton biji-bijian meskipun ada sanksi Barat, yang katanya mempersulit Moskow untuk mengekspor biji-bijian dan pupuknya.

Pada pertemuan puncak Rusia-Afrika di St Petersburg, Putin mengatakan, "Kami akan siap untuk menyediakan Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah dan Eritrea dengan 25-50.000 ton biji-bijian gratis masing-masing dalam tiga hingga empat bulan ke depan."

(***)