Menu

Ukraina Klaim Telah Menjatuhkan 30 Rudal Jelajah Rusia

Amastya 6 Aug 2023, 19:23
Asap membubung di atas tangki bahan bakar menyusul dugaan serangan pesawat tak berawak di Sevastopol, Krimea /Reuters
Asap membubung di atas tangki bahan bakar menyusul dugaan serangan pesawat tak berawak di Sevastopol, Krimea /Reuters

RIAU24.COM - Angkatan udara Ukraina pada hari Minggu mengklaim telah menembak jatuh 30 rudal jelajah dari 40 yang diduga diluncurkan oleh pihak Rusia dan semua drone Shahed yang diluncurkan oleh pasukan Rusia dalam serangan semalam.

"Tiga puluh rudal jelajah dan 27 drone serang hancur," kata angkatan udara Ukraina di Telegram.

Ia menambahkan bahwa Rusia meluncurkan tiga rudal hipersonik Kinzhal. Angkatan udara, bagaimanapun, tidak memberikan informasi apakah rudal itu meledak di lokasi target atau dihancurkan oleh pertahanan Ukraina.

Disisi lain, Rusia pada hari Minggu mengatakan bahwa pasukannya menyerang pangkalan udara militer di wilayah Khmelnytskyi dan Rivne di Ukraina barat dan bahwa semua target terkena.

"Semalam angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan di pangkalan udara angkatan bersenjata Ukraina di sekitar pemukiman Starokostiantyniv di wilayah Khmelnytskyi dan Dubno di wilayah Rivne," kata kementerian pertahanan Rusia.

Sebelumnya pada 6 Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia melakukan serangan terhadap salah satu pusat transfusi darah, sebuah tindakan yang diduga sebagai kejahatan perang.

Pihak Rusia belum bereaksi atas klaim Zelensky tentang serangan terhadap pusat transfusi darah.

Sebuah bom udara berpemandu meledakkan pusat di Kupiansk, sebuah kota yang berjarak beberapa puluh kilometer dari perbatasan Rusia, kata Zelensky.

"Tim penyelamat memadamkan api," tulis presiden Ukraina di media sosial, menambahkan: "Kejahatan perang ini saja mengatakan segalanya tentang agresi Rusia."

Pada saat yang sama, sebuah pabrik utama diserang dalam serangan terpisah hanya beberapa jam setelah sebuah kapal tanker Rusia dihantam di Selat Kerch oleh pasukan Kyiv.

Serangan itu adalah yang terbaru sejak Moskow keluar dari kesepakatan bulan lalu yang akan memastikan Ukraina masih dapat mengekspor biji-bijian di tengah konflik yang sedang berlangsung.

(***)