Menu

Menteri Luar Negeri Jerman Batalkan Perjalanan ke Indo-Pasifik Karena Hal Ini

Amastya 16 Aug 2023, 17:30
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock /Reuters
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock /Reuters

RIAU24.COM Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock harus membatalkan rencana perjalanannya ke Australia, Selandia Baru dan Fiji karena masalah mekanis yang berulang dengan pesawat pemerintahnya.

"Kami mencoba segalanya tetapi sayangnya secara logistik tidak mungkin untuk melaksanakan (rencana) perjalanan Indo-Pasifik saya tanpa pesawat yang rusak," tulis menteri itu di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Itu lebih dari menjengkelkan," tambahnya.

Baerbock telah pergi untuk perjalanan selama seminggu tetapi pesawatnya mengalami beberapa masalah teknis setelah mengisi bahan bakar di Abu Dhabi.

Dia dibiarkan terdampar selama berjam-jam sementara krunya mencoba memperbaiki masalah.

Delegasinya berusaha untuk memulai lagi semalam hingga Selasa tetapi pesawat, yang merupakan Airbus A23 berusia 340 tahun, harus dibawa kembali ke Abu Dhabi ketika cacat itu muncul kembali.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri turun ke X dan mengatakan bahwa pesawat telah berusaha untuk melakukan perjalanan dari Abu Dhabi dua kali tetapi terpaksa kembali karena alasan keamanan karena kerusakan teknis dengan sayap sayap.

"Untuk alasan keamanan, pesawat harus kembali ke sana," tulis angkatan udara Jerman di X. Pesawat harus membuang bahan bakar untuk mendarat dengan selamat di Abu Dhabi lagi, tambahnya.

Insiden itu menghidupkan kembali perdebatan tentang pesawat tua pemerintah Jerman, dengan beberapa laporan media menyebut kecelakaan itu sebagai memalukan dan kegagalan.

Kecelakaan itu mendorong angkatan udara Luftwaffe Jerman untuk membuat pengumuman tentang pensiun pesawat lebih awal bersama dengan A340-300 pemerintah lainnya.

"Kami akan mengeluarkan dua A340 dari layanan sesegera mungkin, yaitu dalam beberapa minggu mendatang lebih cepat dari jadwal," tulis Luftwaffe di X.

Sesuai laporan kantor berita AFP, pemerintah telah membeli tiga A350 baru seharga sekitar $ 1,3 miliar pada tahun 2019 untuk meningkatkan armada dan juga berencana untuk berhenti menggunakan pesawat yang membawa Baerbock pada akhir tahun 2024.

"Dengan A350, angkatan udara memiliki pesawat yang kuat dan modern yang tersedia untuk operasi jarak jauh," kata Luftwaffe.

Pada bulan Mei, Baerbock harus memperpanjang tipnya ke Qatar sehari setelah pesawat pemerintah lain mengembangkan ban kempes.

Kementerian luar negeri Australia mengatakan pihaknya berbagi kekecewaan menteri Baerbock atas perjalanan yang dibatalkan minggu ini.

"Kami berharap dapat menyambutnya di Australia di masa depan," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri.

Kementerian luar negeri Selandia Baru mengatakan pihaknya berharap akan ada kesempatan bagi para menteri untuk mengejar ketinggalan di masa depan.

"Sangat memalukan bahwa menteri luar negeri tidak dapat melanjutkan perjalanannya," Marie-Agnes Strack-Zimmermann, kepala komite pertahanan parlemen Jerman, mengatakan kepada media setempat.

(***)