Menu

China Menentang Keras Keputusan Jepang Untuk Melepaskan Air Fukushima

Amastya 22 Aug 2023, 19:52
Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin /Reuters
Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin /Reuters

RIAU24.COM China, pada hari Selasa (22 Agustus), menyatakan keprihatinan besar atas pengumuman Jepang untuk melepaskan air limbah dari pembangkit nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik, dengan mengatakan bahwa sangat 'tidak bertanggung jawab' di pihak Tokyo untuk mengambil keputusan seperti itu.

"Pemerintah Jepang telah menentang keprihatinan serius dan oposisi tegas dari masyarakat internasional. Mereka bersikeras mengumumkan bahwa pembuangan air yang terkontaminasi dari Fukushima akan dimulai pada 24 Agustus. Ini secara terang-terangan mentransfer risiko kontaminasi nuklir ke seluruh dunia dan menempatkan kepentingan egoisnya sendiri di atas kesejahteraan jangka panjang seluruh umat manusia. Ini sangat egois dan tidak bertanggung jawab. China sangat prihatin dan sangat menentangnya, dan telah membuat pernyataan serius kepada pihak Jepang," kata juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin.

Wang menambahkan bahwa Jepang harus memperbaiki keputusannya yang salah dan membuang air yang terkontaminasi nuklir dengan cara yang bertanggung jawab.

"China sangat mendesak pihak Jepang untuk memperbaiki keputusannya yang salah dan menarik rencananya untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut. Ia harus berkomunikasi dengan itikad baik dengan tetangganya dengan cara yang tulus. Buang air yang terkontaminasi nuklir dengan cara yang bertanggung jawab dan terima pengawasan internasional yang ketat. China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga lingkungan laut, keamanan pangan dan kesehatan masyarakat," katanya pada konferensi pers.

China, lebih lanjut menuduh Jepang berencana untuk secara sewenang-wenang membuang air yang terkontaminasi nuklir.

"Lautan adalah milik bersama semua umat manusia, bukan tempat bagi Jepang untuk secara sewenang-wenang membuang air yang terkontaminasi nuklir," lanjut Wang

Halaman: 12Lihat Semua