Menu

Kecelakaan Lalu Lintas Irak Selama Pertemuan Keagamaan Merenggut Nyawa 18 Peziarah

Amastya 3 Sep 2023, 12:02
Kerumunan peziarah Iran melintasi perbatasan Zurbatia ke Irak, menuju kota Kerbala untuk ritual tahunan Syiah Arbain /net
Kerumunan peziarah Iran melintasi perbatasan Zurbatia ke Irak, menuju kota Kerbala untuk ritual tahunan Syiah Arbain /net

RIAU24.COM - Tabrakan antara dua minibus di Irak utara merenggut nyawa sedikitnya 18 orang, kata pejabat medis, Sabtu (2 September). Para peziarah yang meninggal sebagian besar adalah orang Iran.

"Kecelakaan mengerikan terjadi antara Dujail dan Samarra,” kata kantor berita negara INA, mengutip Khaled Burhan, direktur layanan kesehatan di provinsi Salaheddin.

Minibus menabrak satu sama lain sebelum tengah malam pada hari Jumat (31 Agustus) menewaskan 18 orang dan melukai 15, kantor berita AFP melaporkan mengutip seorang pejabat medis di Salaheddin.

Sesuai laporan, sumber yang sama, mengutip keterangan saksi mengungkapkan bahwa salah satu pengemudi diyakini tertidur selama perjalanan.

Kedua pengemudi juga kehilangan nyawa dalam insiden itu, kata seorang pejabat dari otoritas lalu lintas daerah itu.

Seorang pejabat mengatakan bahwa salah satu minibus telah tergelincir ke jalur yang berlawanan.

Awalnya, INA telah melaporkan jumlah korban tewas 16 dan sejumlah terluka sebagai 13 dan mengatakan bahwa yang tewas dalam insiden itu adalah peziarah Muslim Syiah dari negara tetangga Iran.

Menurut pejabat kesehatan, tahun lalu, pada 11 September, 11 peziarah Syiah Iran dan sopir Irak mereka kehilangan nyawa ketika minibus mereka menabrak sebuah truk di provinsi Babil, selatan Baghdad.

Jutaan peziarah Syiah, banyak dari mereka dari Iran, setiap tahun melakukan perjalanan ke kota suci Karbala untuk Arbain, yang merupakan salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia.

Arbain menandai berakhirnya masa berkabung 40 hari atas pembunuhan Imam Hussein, seorang tokoh pendiri Islam Syiah dan cucu Nabi Muhammad, oleh pasukan khalifah Yazid pada tahun 680 Masehi.

Sesuai angka yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri Irak pada hari Jumat, lebih dari 2,6 juta peziarah telah terbang ke Irak atau melintasi perbatasan daratnya sejak Arbain dimulai tahun ini.

(***)