Menu

China Perluas Larangan iPhone dan Produk Apple di Tengah Ketegangan Geopolitik dengan AS

Amastya 9 Sep 2023, 18:45
Produksi Apple tetap sangat berpusat di China, dengan sekitar 90 persen produknya diproduksi di negara tersebut /Reuters
Produksi Apple tetap sangat berpusat di China, dengan sekitar 90 persen produknya diproduksi di negara tersebut /Reuters

RIAU24.COM - Pemerintah China telah memperluas larangannya terhadap iPhone dan produk Apple, yang berdampak pada pekerja pemerintah daerah dan perusahaan milik negara.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Beijing untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi AS di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan China, seperti dilansir Guardian.

Larangan awal iPhone di tempat kerja pemerintah mulai mendapatkan momentum ketika beberapa agensi menginstruksikan karyawan untuk tidak membawa iPhone mereka ke tempat kerja.

Bloomberg melaporkan bahwa larangan ini diperkirakan akan meluas lebih jauh, meluas ke perusahaan milik negara.

Nikkei melaporkan bahwa beberapa perusahaan milik negara melarang karyawan yang bekerja dengan rahasia dagang membawa iPhone, Apple Watch, atau AirPods mereka untuk bekerja mulai bulan depan.

Langkah ini menggarisbawahi kekhawatiran China tentang apa yang dianggapnya risiko keamanan yang ditimbulkan oleh penggunaan perangkat Apple.

Mengurangi ketergantungan pada teknologi AS

Tindakan China dipandang sebagai respons terhadap kegelisahannya yang semakin meningkat dengan ketergantungan pada teknologi AS.

Larangan iPhone dan produk Apple mencerminkan strategi Beijing yang lebih luas untuk mengurangi ketergantungan pada produk teknologi buatan luar negeri.

Berita tentang larangan iPhone yang diperluas memiliki dampak penting pada harga saham Apple. Saham Apple turun lebih dari enam persen selama dua hari, meskipun mereka sedikit rebound pada hari ketiga.

China mewakili pasar yang signifikan bagi Apple, menghasilkan hampir seperlima dari pendapatannya. Terlepas dari kerugian ini, analis seperti Erik Woodring percaya bahwa dampaknya terhadap pendapatan Apple akan terbatas sekitar empat persen.

Produksi Apple di China

Produksi Apple tetap sangat berpusat di China, dengan sekitar 90 persen produknya diproduksi di negara tersebut.

Pemasok utama seperti Foxconn, dengan pabrik-pabrik besar di China, memainkan peran penting dalam rantai pasokan Apple.

Namun, karena ketidakstabilan politik dan gangguan pandemi, Apple telah mempercepat rencana untuk mendiversifikasi produksi ke negara lain, termasuk Vietnam dan India.

Kesulitan Apple adalah bagian dari tren ketegangan geopolitik yang lebih luas antara AS dan China.

Beberapa analis berspekulasi bahwa tindakan Beijing terhadap Apple adalah tindakan pembalasan sebagai tanggapan terhadap AS yang melarang Huawei dari jaringan 5G nasional dan membatasi akses China ke teknologi semikonduktor vital.

Pemerintah AS telah mengambil berbagai langkah untuk mengekang pengaruh teknologi China, termasuk melarang peralatan telekomunikasi dari perusahaan China seperti Huawei dan memberlakukan pembatasan ekspor pada chip komputer canggih.

(***)