Menu

Pasukan Nagorno-Karabakh Menyerah Kepada Azerbaijan Setelah Operasi Anti-Teror

Amastya 20 Sep 2023, 19:40
Petugas polisi Armenia menjaga pintu masuk gedung pemerintah selama bentrokan dengan pengunjuk rasa yang menyerukan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan untuk mengundurkan diri di Yerevan tengah pada 19 September 2023 /AFP
Petugas polisi Armenia menjaga pintu masuk gedung pemerintah selama bentrokan dengan pengunjuk rasa yang menyerukan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan untuk mengundurkan diri di Yerevan tengah pada 19 September 2023 /AFP

RIAU24.COM - Pasukan separatis etnis Armenia menyetujui usulan gencatan senjata Rusia pada hari Rabu (20 September), hampir 24 jam setelah tentara Azerbaijan melancarkan serangan di Nagorno-Karabakh untuk menguasai wilayah otonom.

Pasukan Karabakh telah setuju untuk menyelesaikan perlucutan senjata dan penyerahan penuh, seperti yang diminta oleh Azerbaijan.

"Pihak berwenang Republik Artsakh menerima usulan komando kontingen penjaga perdamaian Rusia untuk gencatan senjata," kata Republik Artsakh, menurut kantor berita Reuters.

"Dengan mediasi komando kontingen penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di Nagorno-Karabakh, kesepakatan dicapai tentang penghentian total permusuhan mulai pukul 13:00 pada 20 September 2023," tambah laporan tersebut.

Sekitar 120.000 etnis Armenia tinggal di daerah kantong Kaukasus Selatan, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah pasukan Armenia di Karabakh mengatakan Azerbaijan telah menerobos garis mereka dan merebut sejumlah ketinggian dan persimpangan jalan strategis sementara dunia telah berdiri, tidak melakukan apa-apa.

Halaman: 12Lihat Semua