Menu

Pasukan Nagorno-Karabakh Menyerah Kepada Azerbaijan Setelah Operasi Anti-Teror

Amastya 20 Sep 2023, 19:40
Petugas polisi Armenia menjaga pintu masuk gedung pemerintah selama bentrokan dengan pengunjuk rasa yang menyerukan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan untuk mengundurkan diri di Yerevan tengah pada 19 September 2023 /AFP
Petugas polisi Armenia menjaga pintu masuk gedung pemerintah selama bentrokan dengan pengunjuk rasa yang menyerukan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan untuk mengundurkan diri di Yerevan tengah pada 19 September 2023 /AFP

Setidaknya 27 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka sejak militer Azerbaijan melancarkan apa yang disebutnya operasi anti-teror pada Selasa (19 September).

Azerbaijan juga mengonfirmasi perjanjian gencatan senjata yang dicapai dengan pasukan Karabakh.

Pasukan penjaga perdamaian Rusia menyampaikan permohonan Armenia Karabakh untuk gencatan senjata ke Azerbaijan. Namun, Azerbaijan belum segera menetapkan persyaratannya.

Operasi yang disebut anti-teroris dimulai pada hari Selasa setelah beberapa pasukannya tewas dalam apa yang dikatakan Baku sebagai serangan dari wilayah pegunungan, yang telah diblokade Azerbaijan selama sembilan bulan.

Baku telah menuntut agar otoritas politik separatis di Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, juga bubar sebelum pembicaraan diadakan tentang masa depan kawasan itu, yang ingin diintegrasikan sepenuhnya oleh Azerbaijan.

Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Sambungan berita: (***)
Halaman: 123Lihat Semua