Menu

Prancis Tarik Duta Besar dan Pasukan dari Niger yang Dilanda Kudeta

Amastya 25 Sep 2023, 16:57
Seorang pria meledakkan 'vuvuzela' ketika para pendukung Dewan Nasional Perlindungan Tanah Air Niger (CNSP) berkumpul saat mereka memprotes pangkalan udara Niger dan Prancis untuk menuntut keberangkatan tentara Prancis dari Niger, di Niamey pada 16 September 2023 /AFP
Seorang pria meledakkan 'vuvuzela' ketika para pendukung Dewan Nasional Perlindungan Tanah Air Niger (CNSP) berkumpul saat mereka memprotes pangkalan udara Niger dan Prancis untuk menuntut keberangkatan tentara Prancis dari Niger, di Niamey pada 16 September 2023 /AFP

RIAU24.COM Prancis telah menarik utusannya dan mengumumkan berakhirnya kehadiran militernya di Niger yang dilanda kudeta beberapa bulan setelah protes oleh orang-orang terhadap kehadiran Prancis di negara itu.

Membuat pengumuman pada hari Minggu, Presiden Emanuel Macron mengatakan kepada sebuah TV berita Prancis dalam sebuah wawancara, "Prancis telah memutuskan untuk menarik duta besarnya."

"Dalam beberapa jam ke depan duta besar kami dan beberapa diplomat akan kembali ke Prancis," tambahnya.

Presiden Prancis lebih lanjut mengatakan bahwa kerja sama militer dengan Niger telah berakhir dan pasukan akan ditarik dalam bulan-bulan dan minggu-minggu mendatang dengan penarikan penuh pada akhir tahun.

"Kami akan berkonsultasi dengan para kudeta, karena kami ingin ini dilakukan secara damai," tambahnya.

Saat ini, ada sekitar 1.500 tentara Prancis di Niger sebagai bagian dari penyebaran anti-jihadis di wilayah Sahel.

Halaman: 12Lihat Semua