Menu

Bandara Gatwick Tersibuk Kedua di London Batasi Operasi Penerbangan Karena Wabah Covid

Amastya 27 Sep 2023, 21:57
Sekitar 33 penerbangan keberangkatan dibatalkan — yang terbesar yang pernah ada — untuk Jumat (29 September), kata kepala eksekutif Bandara Gatwick, Stewart Wingate /Reuters
Sekitar 33 penerbangan keberangkatan dibatalkan — yang terbesar yang pernah ada — untuk Jumat (29 September), kata kepala eksekutif Bandara Gatwick, Stewart Wingate /Reuters

RIAU24.COM - Kekurangan staf yang disebabkan oleh wabah Covid telah memaksa Bandara Gatwick tersibuk kedua di London untuk membatalkan sejumlah penerbangan dan membatasi operasi hingga Minggu.

Sekitar 30 persen staf kontrol lalu lintas udara tidak bekerja karena mereka terinfeksi Covid.

Dalam sebuah pernyataan Senin malam, bandara mengatakan batas 800 penerbangan harian, termasuk kedatangan dan keberangkatan, telah diberlakukan hingga Minggu.

Dikatakan batas harian akan mencegah pembatalan dan penundaan menit terakhir bagi penumpang sementara Layanan Lalu Lintas Udara Nasional (NATS) kembali normal.

Kepala eksekutif bandara, Stewart Wingate, mengatakan keputusan itu berarti kita dapat mencegah gangguan sebanyak mungkin.

Penumpang yang terkena dampak

"Alasan kami melakukan ini adalah untuk memberikan kepastian sebanyak yang kami bisa, tidak hanya kepada maskapai penerbangan tetapi yang paling penting bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan minggu ini, bahwa penerbangan yang tetap dijadwalkan akan benar-benar beroperasi," kata Wingate.

“Sekitar 33 penerbangan keberangkatan dibatalkan, pembatalan terbesar yang pernah ada untuk Jumat (29 September),” tambahnya.

NATS mengeluarkan permintaan maaf kepada penumpang yang mengatakan bahwa keputusan itu diambil karena berbagai alasan medis dan bahwa itu tidak dapat mengatur arus normal masuk dan keluar dari bandara.

Di antara maskapai yang terkena dampak termasuk Easyjet, BA dan Ryanair

Operator penerbangan mencari perbaikan

Johan Lundgren, chief executive officer EasyJet mengatakan, “sangat disesalkan bahwa batas sementara kapasitas di Bandara Gatwick diperlukan.”

“Ini adalah tindakan yang tepat oleh bandara sehingga pembatalan dan penundaan pada hari itu dapat dihindari", katanya, menambahkan bahwa Bandara Gatwick perlu bekerja pada rencana jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan layanan lalu lintas udara.

Meskipun pembatasan terkait Covid 19 di Inggris dicabut tahun lalu, orang-orang disarankan untuk menjauh dari pekerjaan jika mereka dinyatakan positif terkena virus.

Itu terjadi beberapa minggu setelah NATS menyaksikan kesalahan data besar-besaran, memicu gangguan luas maskapai penerbangan dan membuat ribuan penumpang terdampar.

Regulator penerbangan Inggris belum meluncurkan penyelidikan untuk menentukan mengapa sistem kontrol lalu lintas udara negara itu tiba-tiba runtuh.

(***)