Menu

Malaysia Surati Indonesia Terkait Bencana Kabut Asap

Rizka 5 Oct 2023, 10:12
Kabut Asap Malaysia Kiriman Indonesia
Kabut Asap Malaysia Kiriman Indonesia

RIAU24.COM - Kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di wilayah Indonesia telah membuat Malaysia kerepotan.

Pemerintah Malaysia pun mengirimkan surat kepada Indonesia saat situasi kabut asap di wilayahnya semakin parah. 

Surat resmi untuk Jakarta itu dikirimkan oleh Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad atas instruksi Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim.

Seperti dilaporkan kantor berita Bernama dan dilansir Malay Mail, Kamis (5/10), Nik Nazmi menuturkan bahwa surat yang dikirimkan Malaysia untuk Indonesia itu berkaitan dengan kerja sama berdasarkan Perjanjian ASEAN tentang Polusi Asap Lintas Perbatasan.

“Mengikuti instruksi tersebut (perintah dari Anwar Ibrahim, red), saya menyurati mitra imbangan saya di Indonesia,” katanya.

Kabut asap dari Indonesia telah menjadi masalah serius di Malaysia. Air Pollution Index (API) di Sri Aman, Sarawak, pada Rabu (4/10) petang pada level 138 atau dalam kondisi tidak sehat.

Angka API 0-50 berarti menunjukkan kualitas udara yang bagus. Adapun API di kisaran 51-100 berarti masih dalam kondisi moderat.

Namun, API di angka 101-200 berarti tidak sehat, sedangkan di kisaran 201-300 berarti sangat tidak sehat. Adapun API di atas 300 berarti berbahaya.

Pekan lalu, Malaysia menuduh kebakaran hutan di Indonesia, tepatnya di Sumatra dan Kalimantan, sebagai penyebab polusi udara di wilayahnya. Namun tuduhan itu dibantah oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya, yang menegaskan tidak ada kabut asap lintas perbatasan.

Pada Senin (2/10), Departemen Lingkungan Malaysia menyatakan bahwa badan meteorologi regional telah mendeteksi nyaris 250 'hotspots' yang mengindikasikan kebakaran di pulau Sumatra dan bagian wilayahnya di Borneo, dan tidak ada satupun di Malaysia.

Pemerintah Malaysia juga mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi kabut asap yang semakin parah di beberapa wilayahnya. 

Otoritas setempat bersiap untuk menutup sekolah-sekolah dan menciptakan hujan buatan melalui penyemaian awan saat kualitas udara tercatat semakin memburuk.