Menu

Malaysia Minta Pertanggungjawaban Jokowi Akibat Kabut Asap: Ini Bukan Hal Biasa! 

Zuratul 6 Oct 2023, 10:56
Malaysia Minta Pertanggung Jawaban Jokowi Akibat Kabut Asap: Ini Bukan Hal Biasa!. (IQAir/Tangkapan Layar)
Malaysia Minta Pertanggung Jawaban Jokowi Akibat Kabut Asap: Ini Bukan Hal Biasa!. (IQAir/Tangkapan Layar)

RIAU24.COM -Malaysia meminta Indonesia untuk segera mengambil tindakan terkait kualitas udara yang memburuk di seluruh Negeri Jiran. 

Kulitas udara di Malaysia diketahui lewat iqair.com real time berada di angka 155 di ibu kota Kuala Lumpur dengan kualitas tidak sehat. 

Kementerian Lingkungan Hidup Malaysia menegaskan kualitas udara telah mencapai tingkat tidak sehat di beberapa wilayah dalam beberapa hari ini. 

Kuala Lumpur menyalahkan kebakaran yang terjadi di Indonesia meskipun KLHK RI membantah mendetekdi adanya sal yang melintasi perbatasannya ke Malaysia

"Kami menyampaikan surat kami untuk memberi tahu pemerintah Indonesia dan mendesak mereka agar mengambil tindakan mengenai masalah ini," kata Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad dalam sebuah wawancara Kamis, dikutip dari Reuters, Jumat (6/10/2023).

"Kita tidak bisa terus menganggap kabut asap sebagai sesuatu yang normal," tegasnya.

Ia menegaskan sebagian besar titik api yang terindikasi kebakaran berada di Indonesia. 

Pemerintah pun juga telah mengirimkan surat kepada perusahaan perkebunan milik Malaysia yang beroperasi di Indonesia untuk memastikan mereka mematuhi hukum dan mencegah pembakaran.

"Saya berharap setiap negara bisa terbuka untuk mencari solusi karena dampak kabut asap sangat besar terhadap perekonomian, pariwisata, dan khususnya kesehatan," katanya menyerukan tindakan bersama ASEAN baik melalui undang-undang atau perjanjian untuk mencegah kabut asap tahunan.

Ke depan Malaysia pun, ujarnya, akan serius mempertimbangkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan bertanggung jawab atas polusi udara. Hal ini sebelumnya telah dilakukan Singapura.

Sebelumnya pekan lalu, data ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang berbasis di Singapura, menujukan ada 52 titik api di Sumatera. Sementara di Kalimantan ada 264 hotspot.

Kuala Lumpur sendiri telah meminta warganya untuk melakukan tindakan pencegahan ke Kabul asap. 

Seperti mengurangi waktu berada di luar ruangan dan menghindari aktivitas seperti merokok yang dapat meningkatkan polusi udara di dalam ruangan.

"Jendela dan pintu harus ditutup untuk mencegah kabut asap sementara masker harus dipakai di luar ruangan," kata Kementerian Kesehatan dalam peringatan kabut asap yang diposting di media sosialnya Rabu pekan lalu.

"Malaysia akan menutup sekolah-sekolah dan mulai menyebarkan awan untuk mendorong curah hujan jika kualitas udara memburuk di beberapa bagian negara tersebut," tambah keterangan Departemen Lingkungan Hidup.

(***)