Menu

Peringatan Militer Israel, Akan Menargetkan Parlemen dan Kementerian Gaza

Amastya 10 Oct 2023, 18:00
Warga Palestina membawa barang-barang rumah tangga dari apartemen yang rusak setelah serangan udara Israel di distrik al-Rimal Kota Gaza, pada 10 Oktober 2023 /AFP
Warga Palestina membawa barang-barang rumah tangga dari apartemen yang rusak setelah serangan udara Israel di distrik al-Rimal Kota Gaza, pada 10 Oktober 2023 /AFP

RIAU24.COM Militer Israel pada hari Selasa (10 Oktober) mengatakan sedang mempertimbangkan parlemen Gaza dan kementerian sipil sebagai target yang sah dalam perjuangannya melawan kelompok teror Hamas yang berbasis di Palestina.

Menanggapi media, juru bicara Richard Hecht mengatakan, "Jika ada seorang pria bersenjata menembakkan roket dari sana, itu berubah menjadi target militer," lapor kantor berita AP.

Dia juga mengatakan bahwa mereka tidak akan memperingatkan target sebelum menembakkan rudal, menambahkan bahwa angkatan udara Israel semakin menipis.

Peringatan militer Israel datang beberapa jam setelah Hamas mengancam akan mengeksekusi sandera sipil tanpa peringatan dan mengatakan bahwa pembunuhan itu disiarkan jika Israel menargetkan orang-orang di Gaza.

Sekitar 130 warga Israel, termasuk tentara, telah disandera.

Hamas Ancam Eksekusi ala ISIS

Pada hari Senin (9 Oktober), Hamas mengatakan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan empat sanderanya.

"Setiap penargetan rakyat kami tanpa peringatan akan ditanggapi dengan eksekusi salah satu sandera sipil," sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Hecht lebih lanjut mengatakan bahwa militer telah menemukan sekitar 1.500 mayat militan Hamas di wilayah Israel karena mengatakan sebagian besar telah menguasai di selatan negara itu dan memulihkan kontrol penuh atas perbatasan pada hari keempat pertempuran setelah serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Herch juga tidak menutup kemungkinan adanya infiltrasi lebih banyak di negara tersebut.

Sejauh ini 900 orang, termasuk tentara, telah tewas dan pihak berwenang Palestina telah melaporkan sekitar 700 kematian di Gaza dan Tepi Barat saat pertempuran berkecamuk.

Qatar menegosiasikan kesepakatan pertukaran tahanan

Sementara itu, kantor berita Reuters mengutip sumber telah mengklaim bahwa Qatar menengahi kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok teror Hamas, menambahkan bahwa itu dilakukan dalam koordinasi dengan Amerika Serikat sejak Sabtu malam.

Sumber itu lebih lanjut mengatakan bahwa negosiasi bergerak positif.

Seorang pejabat Israel, bagaimanapun, telah membantah laporan itu, mengatakan bahwa "tidak ada negosiasi" atas pembebasan sandera, Times of Israel melaporkan.

Menurut laporan, ada sekitar 36 warga Palestina yang disandera oleh Israel.

(***)