Menu

Update Terbaru Perang Gaza, Israel Semakin Brutal Serang Sekolah hingga Ambulans RS Gaza

Zuratul 5 Nov 2023, 10:09
Update Terbaru Perang Gaza, Israel Brutal Serang Sekolah-Ambulans. (Tribunnews/Tangkapan Layar)
Update Terbaru Perang Gaza, Israel Brutal Serang Sekolah-Ambulans. (Tribunnews/Tangkapan Layar)

RIAU24.COM -Perang Israel dan Hamas sudah memasuki hari ke-29 sejak 7 Oktober 2023 lalu. 

Bahkan, Israel meningkatkan intensitas serangannya, di kala demonstrasi besar-besaran di seluruh dunia dan hasil sidang DK PBB menuntut gencatan senjata terjadi. 

Bahkan, para pemimpin Arab bertemu dengan Menlu AS untuk membahas upaya mendorong gencatan senjata.

Serangan Israel dimulai sesudah kelompok Hamas meluncurkan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.400 orang. 

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dijalankan oleh Hamas, hingga saat ini, lebih dari 9.200 orang telah terbunuh di Gaza.

Berikut update lain terkait perang yang membeludak di Timur Tengah tersebut, seperti dikutip oleh Riau24.com dari berbagai sumber pada Sabtu (4/11/2023):

Israel Serang Rumah Sakit

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 15 orang tewas dan 50 orang terluka dalam serangan udara Israel terhadap ambulans pada Jumat malam waktu setempat. 

Ambulans tersebut merupakan bagian dari konvoi yang membawa warga Palestina yang terluka ke rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa.

Militer Israel mengklaim mereka telah mengidentifikasi dan menabrak sebuah ambulans yang "digunakan oleh sel teroris Hamas" dan sejumlah pejuang Hamas tewas.

Kementerian Kesehatan Palestina kemudian menantang Israel untuk memberikan bukti bahwa ambulans itu membawa militant Hamas

Israel lalu mengatakan pihaknya bermaksud untuk merilis informasi tambahan.

Israel Serang Sekolah

Sebuah sekolah yang dikelola PBB yang berfungsi sebagai tempat penampungan pengungsi di Jalur Gaza utara diserang pada hari Sabtu. 

Hal ini disampaikan badan PBB yang membantu pengungsi Palestina di Gaza, UNRWA.

Direktur komunikasi UNRWA Juliette Touma menkonfirmasi kepada CNN pada hari Sabtu bahwa "salah satu sekolahnya di kamp pengungsi Jabalya, [di] utara Jalur Gaza, terkena dampak serangan pagi ini, 4 November."

"Sekolah ini digunakan sebagai tempat penampungan UNRWA bagi keluarga pengungsi," kata Touma.

Serangan tersebut menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 70 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza.

Touma mengatakan, setidaknya satu serangan berdampak langsung pada halaman sekolah Al-Fakhoura yang telah diubah menjadi tenda bagi keluarga pengungsi. 

Serangan lain merusak tembok pembatas sekolah, tempat para perempuan membuat roti, katanya.

Pada 12 Oktober, sekolah Al-Fakhoura menampung sebanyak 16.000 pengungsi. 

Namun, jumlah mereka yang berlindung di sana saat ini tidak diketahui.

Israel Serang Kamp Pengungsi Terbesar di Gaza

Serangan udara Israel menghancurkan beberapa bagian kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada minggu ini, meratakan bangunan-bangunan di daerah padat penduduk.

Menurut pihak berwenang Palestina, sedikitnya 195 warga sipil tewas dan puluhan lainnya masih hilang.

Israel mengatakan serangan tersebut berhasil menargetkan para pemimpin militer Hamas, pejuang mereka dan jaringan terowongan yang mereka gali di bawah wilayah sipil dan digunakan untuk operasi. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menghancurkan Hamas - kelompok militan Islam Palestina yang menguasai Jalur Gaza - sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.

Serangan Israel terhadap kamp Jabalia, yang merupakan kamp terbesar dari beberapa pemukiman pengungsi di Gaza, telah memicu kekhawatiran internasional atas meningkatnya korban kemanusiaan.

(***)