Menu

Pemuda 20 Tahun Meninggal Gegara 'Sindrom Nasi Goreng' Viral, Begini Kisahnya

Devi 5 Nov 2023, 09:46
Pemuda 20 Tahun Meninggal Gegara 'Sindrom Nasi Goreng' Viral, Begini Kisahnya
Pemuda 20 Tahun Meninggal Gegara 'Sindrom Nasi Goreng' Viral, Begini Kisahnya

RIAU24.COM - Media sosial kini tengah diramaikan dengan pembahasan soal sindrom nasi goreng atau 'fried rice syndrome'. Pembahasan ini muncul setelah ramai kisah seorang pemuda 20 tahun meninggal dunia di tahun 2008 akibat sindrom nasi goreng.
Sindrom nasi goreng merupakan masalah kesehatan yang mengacu pada keracunan makanan akibat bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini berisiko muncul ketika makanan, khususnya nasi yang sudah dimasak berada di suhu ruang terlalu lama.

Salah satu kasus sindrom nasi goreng pernah dirilis dalam Journal of Clinical Microbiology pada tahun 2011. Berdasarkan jurnal tersebut, ada seorang pemuda berusia 20 tahun pada tahun 2008 yang menyiapkan makanan untuk waktu beberapa hari ke depan.

Pada suatu hari Minggu, pemuda yang tidak disebutkan namanya ini memasak spageti dan meletakkannya di wadah plastik. Ia berniat menyimpannya untuk beberapa hari sehingga ketika ingin makan, ia bisa tinggal menambahkan saus dan memanaskannya kembali.

Setelahnya, pasta tersebut ia letakkan di atas meja pada suhu kamar. Setelah lima hari berlalu, ia memanaskan pasta tersebut dan mengonsumsinya. Ketika pasta dimakan, ia mencicipi ada rasa yang aneh pada pasta tersebut dan mengira itu disebabkan oleh saus yang digunakan.

Ketika ia keluar untuk berolahraga selama 30 menit, ia mulai mengalami gejala seperti mual, sakit perut, dan sakit kepala. Setelahnya ia pulang dan muntah-muntah selama beberapa jam dan pada tengah malam mengalami dua kali diare cair.

Pemuda tersebut tidak mengonsumsi obat apapun dan hanya minum air putih. Keesokan harinya pada pukul 11 pagi orang tuanya khawatir lantaran ia tidak kunjung bangun. Pemuda tersebut ditemukan oleh orang tuanya dalam kondisi meninggal dunia.

Tim medis yang melakukan pemeriksaan menuturkan bahwa pemuda tersebut meninggal 10 jam setelah mengonsumsi spageti. Hasil otopsi menunjukkan bahwa pria tersebut mengalami nekrosis hati yang menyebabkan hatinya mati tidak bekerja.

Sampel pasta dan saus tomat yang ia konsumsi dibawa ke Laboratorium Referensi Nasional untuk Wabah dan ditemukan sejumlah bakteri Bacillus cereus. Pada sebagian besar kasus bakteri ini hanya menyebabkan diare dan muntah. Namun, dalam kondisi ekstrem infeksi ini dapat menyebabkan kegagalan organ. ***