Menu

Warganet Saling Cekcok Usai Debat Capres, Menkominfo: Kalau Beda Pendapat Itu Nggak Apa-apa, Dinamika Biasa

Rizka 13 Dec 2023, 12:04
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi

RIAU24.COM - Ketiga calon presiden (capres) 2024 telah beradu gagasan dalam debat perdana, Selasa malam (12/12). Namun, suasana media sosial mulai memanas hingga warganet saling adu mulut.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pun memberikan wejangan kepada para netizen.

Disampaikan Budi bahwa beda pendapat dan pilihan merupakan hal wajar karena itu bagian dari demokrasi. Hanya saja, netizen dianjurkan untuk tidak menyebarkan hoax.

"Kalau beda pendapat, pilihan itu referensi, nggak apa-apa, itu dinamika biasa. Apalagi demokrasi memperbolehkan berbeda pendapat. Kalau buat kami di Kominfo yang nggak boleh itu hoax, fitnah, ujaran kebencian, sama merendahkan martabat orang lain," ujar Budi dilansir dari detik.com, Rabu (13/12).

Apabila sudah muncul konten yang mengandung hoax, fitnah, hingga ujaran kebencian, Budi menegaskan bahwa Kominfo akan tegas dengan melakukan penurunan alias take down konten tersebut agar tidak tersebar secara masif di masyarakat.

"Kan kita mau politik dan demokrasi kita lebih berkualitas, sehingga narasi narasi atau konten konten yang berbau perpecahan, sara, dan sebagainya pasti akan kita take down. Tadi narasi kita kan mendukung terwujudnya pemilu damai 2024," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan buku elektronik Pemiludamaipedia sebagai panduan kepada netizen terkait Pemilu 2024.

Pemiludamaipedia dapat diakses di https://s.id/pemiludamaipedia. Menurutnya buku itu memuat daftar pemilih tetap, anggota partai politik, hingga daftar calon sementara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Selain itu, ada juga profil partai peserta Pemilu, profil calon presiden dan wakil presiden, jadwal Pemilu 2024 hingga layanan chatbot "Ayo Memilih!".

"Jadi masyarakat bisa berinteraksi langsung. Di buku ini masyarakat juga bisa mendapatkan informasi-informasi atau berita yang terindikasi hoax untuk kemudian langsung melaporkannya, karena buku ini juga berisi cara melaporkan hoax terkait Pemilu," kata Dirjen IKP Kementerian Kominfo Usman Kansong.