Menu

Jumlah Korban Tewas Gempa China Meningkat Menjadi Setidaknya 118 Orang

Amastya 19 Dec 2023, 17:39
Sekitar 2.200 personel penyelamat dari berbagai departemen lokal serta tim penyelamat darurat profesional dikirim /Reuters
Sekitar 2.200 personel penyelamat dari berbagai departemen lokal serta tim penyelamat darurat profesional dikirim /Reuters

RIAU24.COM - Setidaknya 118 orang tewas setelah gempa berkekuatan 6,2 mengguncang daerah terpencil dan pegunungan di barat laut China, lapor media pemerintah negara itu, pada Selasa (19 Desember).

Gempa itu melanda daerah Jishishan di provinsi Gansu, China barat laut sekitar pukul 11:59 pagi (waktu setempat), pada Senin (18 Desember) di kedalaman 10 kilometer, menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China (CENC).

Setidaknya 105 orang tewas dan 397 lainnya terluka di provinsi Gansu setelah gempa yang kuat dan dangkal, lapor media pemerintah China mengutip pejabat provinsi, pada pukul 9:30 pagi (waktu setempat).

Sementara itu, setidaknya 13 lainnya tewas dan 182 terluka di kota Haidong di provinsi tetangga Qinghai.

Gempa itu dilaporkan telah menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk bangunan dan rumah yang runtuh, mendorong orang berlari ke jalan untuk keselamatan, lapor kantor berita negara China Xinhua.

Jumlah orang yang hilang setelah gempa kemudian diperbarui menjadi 20 orang.

Pencarian dan penyelamatan di tengah suhu beku

Upaya penyelamatan dan bantuan sedang berlangsung dan sebuah kelompok kerja telah dikirim untuk menilai dampak bencana, media pemerintah melaporkan.

Presiden China Xi Jinping telah menyerukan upaya habis-habisan untuk pekerjaan pencarian dan bantuan serta memastikan keselamatan para penyintas.

Sementara itu, kementerian keuangan dan kementerian manajemen darurat China mengalokasikan $ 27,9 juta (200 juta yuan) untuk provinsi Gansu dan Qinghai yang dilanda gempa, lapor CCTV.

Sekitar 2.200 personel penyelamat dari berbagai departemen lokal serta tim penyelamat darurat profesional dikirim, sementara militer dan polisi juga terlibat dalam pekerjaan penyelamatan, demikian yang dilaporkan kantor berita Tiongkok.

Gempa terjadi di tengah hawa dingin di China yang telah menyebabkan suhu di bawah titik beku di sebagian besar negara itu.

Oleh karena itu, upaya juga dilakukan untuk mencegah bencana sekunder yang disebabkan oleh faktor-faktor di luar gempa, menurut kantor berita China.

Sebuah laporan oleh AFP mengutip rekaman setelah gempa dari salah satu daerah yang paling parah dilanda oleh CCTV menunjukkan warga menghangatkan diri dengan api sementara layanan darurat mendirikan tenda. P

asokan listrik dan air terganggu di beberapa desa setempat, lapor Xinhua.

Suhu di Linxia, Gansu, dekat tempat gempa terjadi, sekitar minus 14 derajat Celcius pada Selasa pagi.

Tentang gempa bumi

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), besarnya gempa adalah 5,9 dan melanda Gansu dekat perbatasan dengan Qinghai, tempat Haidong berada. Getaran kuat, menurut Xinhua, dirasakan di banyak bagian provinsi tetangga Qinghai.

Episentrum gempa dikatakan lima kilometer jauhnya dari perbatasan antara Gansu dan provinsi tetangga dan sekitar 100 kilometer barat daya ibukota provinsi Gansu, Lanzhou.

Wilayah ini juga melihat total sembilan gempa susulan pada magnitudo 3,0 ke atas, pada Selasa pagi, dua di antaranya setidaknya berkekuatan 4,0, menurut CENC.

Gempa bumi biasa terjadi di provinsi-provinsi barat China seperti Gansu karena terletak di perbatasan timur dataran tinggi Qinghai-Tibet, daerah yang secara tektonik aktif.

Gempa berkekuatan 5,5 SR melanda Xinjiang

Beberapa jam setelah gempa di Gansu, gempa 5,5 melanda wilayah Xinjiang barat laut China pada pukul 9:46 pagi (waktu setempat), lapor CENC.

(***)