Menu

Biden Beri Peringatan, Israel Tetap Lanjutkan Invasi ke Rafah Tewaskan Lebih dari 15 Orang

Amastya 10 May 2024, 14:44
Warga Palestina berjalan ketika mereka meninggalkan sebuah rumah yang terkena serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 9 Mei 2024 /Reuters
Warga Palestina berjalan ketika mereka meninggalkan sebuah rumah yang terkena serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 9 Mei 2024 /Reuters

RIAU24.COM - Hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengeluarkan peringatan kerasnya terhadap invasi darat penuh di Rafah, Israel pada Kamis (9 Mei) membombardir daerah-daerah kota berpenduduk padat itu.

ni terjadi ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak ancaman Biden untuk menahan senjata dari negaranya jika menyerang Kota Gaza Selatan.

Kamis malam, seorang pejabat senior Israel, seperti dikutip Reuters, menyatakan bahwa negosiasi tidak langsung di Kairo yang bertujuan menghentikan permusuhan telah berakhir tanpa perjanjian gencatan senjata.

Negara itu sekarang akan melanjutkan operasi militernya di Rafah dan daerah lain, sesuai rencana, katanya.

Israel telah mengomunikasikan keberatannya mengenai persyaratan yang diusulkan Hamas untuk pembebasan sandera, kata pejabat itu.

Dalam sebuah pernyataan video, Netanyahu menekankan tekad Israel, dengan menyatakan, "Jika kita perlu, Kami akan berdiri sendiri. Jika kita harus, kita akan bertarung dengan kuku jari kita."

Halaman: 12Lihat Semua