Menu

Luhut Binsar Bikin RI-HongKong Jalin Kerja Sama Garap Baterai Kendaraan Listrik

Zuratul 29 Dec 2023, 12:26
Luhut Binsar Bikin RI-HongKong Jalin Kerja Sama Garap Baterai Kendaraan Listrik. (Dok.Sekretariat Kabinet)
Luhut Binsar Bikin RI-HongKong Jalin Kerja Sama Garap Baterai Kendaraan Listrik. (Dok.Sekretariat Kabinet)

RIAU24.COM -Indonesia dan Hong Kong resmi bekerja sama dalam divestasi proyek baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada Kamis 28 Desember 2023 kemarin. 

Adapun kerja sama tersebut dilaksanakan melalui PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan Hong Kong CBL Limited (CBL).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), menyatakan hal tersebut merupakan kerja sama pertama di dunia. 

Dimana kerjasama ini mencakup tahapan dari tambang nikel hingga giga factory baterai cell dan pack, serta daur ulang.

"Hal ini menjawab pertanyaan mengenai hilirisasi, di mana masih banyak yang dapat dilakukan di sini," kata Luhut melalui keterangan resmi.

Ia pun menekankan pentingnya efisiensi dan kecepatan pengerjaan proyek mengingat persaingan global yang semakin ketat. 

Luhut juga mengatakan eksekusi proyek harus tetap mematuhi standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang tinggi.

"Kita harus transparan dengan digitalisasi, dan eksekusi proyek ini harus menjadi contoh standar untuk proyek serupa di masa depan," imbuhnya.

Luhut mengaku terhadap kritik mengenai isu lingkungan dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan, termasuk meningkatkan mekanisme dan standar operasional prosedur (SOP).

Ia juga menekankan bahwa pelatihan pegawai lokal untuk mengikuti teknologi tinggi.

"Mari bangun kesepakatan bahwa pejabat yang terlibat harus transparan, sehingga Indonesia dapat menjadi contoh negara maju dan transparan," ucap Luhut.

Senada, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan perlunya menerapkan standar lingkungan dan ketenagakerjaan dalam menjalankan kerja sama tersebut.

"Selamat kepada tim ANTAM dan CBL. Implementasikan dengan baik standar lingkungan, rekruitmen tenaga kerja, dan upayakan meminimalisir risiko yang dapat merugikan," kata Bahlil.

***