Menu

McDonald's Malaysia Menggugat Pro-Palestina Atas Seruan Boikot

Amastya 30 Dec 2023, 21:19
Logo perusahaan rantai makanan cepat saji McDonald's Corp terlihat dipajang di kota Pekan Malaysia 4 Mei 2013 /Reuters
Logo perusahaan rantai makanan cepat saji McDonald's Corp terlihat dipajang di kota Pekan Malaysia 4 Mei 2013 /Reuters

RIAU24.COM - McDonald's Malaysia pada hari Jumat (29 Desember) menggugat sebuah kelompok pro-Palestina karena diduga menyerukan orang-orang untuk memboikot perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel.

Rantai makanan cepat saji yang populer menggugat kelompok itu sebesar $ 1,3 juta.

Ini merilis pernyataan yang mengatakan bahwa gugatan perdata yang diajukan terhadap BDS Malaysia bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingannya sesuai dengan hukum.

McDonald's mengatakan tidak mendukung atau memaafkan konflik saat ini di Timur Tengah.

"Meskipun kami memahami dan menghormati bahwa tindakan boikot adalah keputusan individu, kami percaya bahwa itu harus didasarkan pada fakta dan bukan tuduhan palsu," kata McDonald's.

McDonald's telah meminta ganti rugi enam juta ringgit atas dugaan pencemaran nama baik, menurut salinan dokumen hukum yang dilihat oleh kantor berita AFP.

BDS Malaysia berbagi posting di platform media sosial X yang mengatakan, "Kami dengan tegas menyangkal ini dugaan pencemaran nama baik.”

BDS Malaysia adalah bagian dari gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi global, yang diluncurkan oleh organisasi masyarakat sipil Palestina pada tahun 2005.

Kampanye ini menganjurkan tindakan politik dan ekonomi terhadap Israel atas perlakuannya terhadap Palestina.

BDS Malaysia meningkatkan seruannya kepada warga Malaysia untuk memboikot merek-merek Barat, termasuk McDonald's, KFC dan Zara, dalam tanggapannya terhadap serangan balasan Israel di Gaza karena menuduh merek-merek ini terlibat dengan kekejaman Israel terhadap Palestina.

Israel melancarkan serangan balasan di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang merenggut nyawa sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, sesuai penghitungan kantor berita AFP berdasarkan angka Israel.

Kelompok militan Palestina juga menyandera sekitar 250 orang dengan beberapa dari mereka masih terjebak di zona perang dan beberapa diyakini tewas.

Kampanye militer Israel tanpa henti sejak itu telah menewaskan sedikitnya 21.507 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

(***)