Menu

China Peringatkan Potensi Kebangkitan Covid Yang Didorong Subvarian JN.1

Amastya 15 Jan 2024, 17:44
Dalam foto dari 6 Januari 2021 ini, seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mengumpulkan swab dari seorang penduduk selama pengujian asam nukleat massal di Shijiazhuang, provinsi Hebei /Reuters
Dalam foto dari 6 Januari 2021 ini, seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mengumpulkan swab dari seorang penduduk selama pengujian asam nukleat massal di Shijiazhuang, provinsi Hebei /Reuters

RIAU24.COM Otoritas kesehatan di China pada Minggu (14 Januari) memperingatkan potensi kebangkitan Covid bulan ini didorong oleh subvarian JN.1.

Menurut sebuah laporan oleh CGTN, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menyoroti meningkatnya kehadiran JN.1, dan mengatakan bahwa beberapa penyakit pernapasan kemungkinan akan menyebar musim dingin ini dan musim semi berikutnya.

"Virus influenza diperkirakan akan tetap menjadi patogen dominan," Wang Dayan, kepala Pusat Influenza Nasional China, mengatakan kepada wartawan.

Wang mengaitkan kenaikan JN.1 dengan beberapa faktor termasuk kasus impor, tingkat influenza yang lebih rendah dan penurunan kekebalan populasi.

Sesuai laporan CGTN, pejabat tinggi kesehatan menyarankan bahwa kelompok berisiko tinggi seperti wanita hamil, anak-anak dan orang tua harus memprioritaskan vaksinasi influenza tahunan dan menjaga kebiasaan kesehatan.

Wang lebih lanjut menekankan penting untuk memahami bahwa tertular satu jenis penyakit pernapasan tidak menjamin kekebalan terhadap orang lain dalam jangka pendek.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan JN.1 sebagai varian yang menarik dan mengatakan bukti saat ini menunjukkan bahwa risiko terhadap kesehatan masyarakat rendah dari jenis Covid ini.

Pekan lalu, Maria Van Kerkhove, direktur sementara kesiapsiagaan epidemi dan pandemi WHO, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tingkat vaksinasi yang rendah terhadap versi terbaru Covid dan influenza memberi tekanan pada sistem perawatan kesehatan musim dingin ini.

"Terlalu banyak orang yang membutuhkan perawatan medis serius untuk flu, untuk Covid, ketika kita dapat mencegahnya," kata Van Kerkhove.

Dia mengutip tingkat vaksinasi sangat rendah terhadap flu dan Covid di banyak negara musim ini.

Dikutip dalam laporan Reuters menyatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, ada laporan tentang meningkatnya rawat inap terkait dengan infeksi pernapasan di Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan bagian lain dunia.

Sesuai WHO, dunia melaporkan 850.000 kasus Covid baru dan 118.000 rawat inap baru pada Desember tahun lalu, naik dari November masing-masing 52 persen dan 23 persen.

(***)