RIAU24.COM - Mantan striker Real Madrid Karim Benzema telah mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Menteri Dalam Negeri Prancis Gérald Darmanin karena menuduhnya memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, menurut laporan media setempat.

Benzema, yang telah bermain di Liga Pro Saudi, dituduh oleh Darmanin memiliki hubungan terkenal dengan kelompok Islam Sunni.

Pernyataan itu tidak berjalan baik dengan kubu Benzema dan dia telah mengajukan gugatan terhadap menteri Prancis.

Apa yang terjadi?

Pada Oktober 2023, setelah pecahnya perang Israel-Hamas, Benzema men-tweet dukungannya kepada rakyat Gaza sebagai korban lagi pemboman tidak adil yang tidak menyayangkan perempuan maupun anak-anak.

Memperhatikan insiden itu, Darmanin dengan cepat melihat kurangnya dukungan Benzema untuk Israel di mana lebih dari 1.200 orang kehilangan nyawa mereka.

Menteri Prancis menuduhnya memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.

"Kami memerangi hydra yaitu Ikhwanul Muslimin karena menciptakan suasana jihadisme," kata politisi itu kepada saluran TV konservatif CNews.

Dilaporkan bahwa Benzema mengajukan keluhan setebal 92 halaman terhadap Menteri Dalam Negeri Prancis di mana dia mengatakan dia tidak pernah memiliki hubungan sedikit pun dengan organisasi Ikhwanul Muslimin, atau pengetahuannya dengan siapa pun yang mengaku sebagai anggotanya.

"Saya sadar sejauh mana, karena ketenaran saya, saya digunakan dalam permainan politik, yang semuanya lebih memalukan mengingat bahwa peristiwa dramatis sejak 7 Oktober pantas mendapatkan sesuatu yang sangat berbeda dari jenis pernyataan ini," tambah mantan striker Real Madrid itu lebih lanjut.

Menurut media Prancis, belum ada reaksi dari Darmanin atau petugas humasnya atas gugatan pencemaran nama baik.

Ini bukan pertama kalinya Darmanin dan Benzema bertabrakan dalam perang kata-kata, dengan yang pertama menuduh yang terakhir tidak menyanyikan lagu kebangsaan selama pertandingan internasional.

(***)