Menu

Blinken Mulai Kunjungan Ke Timur Tengah, Temui Putra Mahkota Saudi di Tengah Meningkatnya Ketegangan

Amastya 6 Feb 2024, 13:48
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, di Riyadh, Arab Saudi, pada 5 Februari 2024 /X
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, di Riyadh, Arab Saudi, pada 5 Februari 2024 /X

RIAU24.COM - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Arab Saudi dan bertemu dengan penguasa de-facto negara itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pada Senin (5 Februari) di awal tur Timur Tengahnya ketika Amerika Serikat telah mencari kesepakatan normalisasi Saudi dengan Israel di tengah perang yang sedang berlangsung.

Blinken bertemu putra mahkota Saudi

Dalam perjalanannya yang ke-5 ke Timur Tengah sejak serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang yang sedang berlangsung di Gaza, Blinken bertemu dengan putra mahkota Saudi di Riyadh dan kemudian diperkirakan akan mengunjungi Israel, Tepi Barat yang diduduki Israel, serta Mesir dan Qatar.

Pertemuan antara diplomat top Washington dan pemimpin Saudi berlangsung selama sekitar dua jam, lapor Reuters. Namun, Blinken tidak menanggapi pertanyaan yang diteriakkan dari wartawan tentang pertemuan itu tetapi melambai saat dia lewat.

Dia kemudian turun ke X dan mengatakan bahwa mereka membahas upaya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan yang mendesak dan memastikannya sampai ke mereka yang membutuhkannya di Gaza.

Blinken menambahkan, "Kami akan terus terlibat dalam diplomasi di kawasan ini untuk mencegah penyebaran konflik lebih lanjut."

Menjelang kunjungan itu, Blinken menekankan perlunya segera menangani kebutuhan kemanusiaan di Gaza.

Ini terjadi ketika kelompok-kelompok bantuan di daerah kantong Palestina telah berulang kali membunyikan alarm atas dampak perang yang menghancurkan.

Diplomat top Washington juga diperkirakan akan membahas kerangka gencatan senjata yang belum ditandatangani oleh Hamas atau Israel.

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah

Perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza meningkat dan menyebar ke seluruh wilayah dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran memasuki keributan dan menembaki tentara Amerika di Irak dan Suriah.

Sementara itu, Houthi yang berbasis di Yaman menyerang rute pengiriman di Laut Merah yang mereka katakan dalam solidaritas dengan Palestina di Gaza.

Sejak awal perang, telah terjadi beberapa serangan terhadap pasukan Amerika di Timur Tengah, termasuk serangan pesawat tak berawak pekan lalu di Yordania yang menewaskan tiga personel militer.

AS telah melakukan serangan balasan terhadap milisi yang didukung Iran di Suriah, Irak dan Yaman.

Namun, diplomat top Washington tetap akan mencoba untuk memperkuat pesan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak mencari perang dengan Iran atau ingin konflik menyebar.

Sejauh ini, Teheran meskipun mendapat dukungan dari beberapa kelompok milisi telah menghindari peran langsung dalam konflik tersebut.

“Prioritas utama Blinken selama kunjungan ini adalah untuk menyampaikan pesan langsung ke negara-negara di kawasan itu bahwa Amerika Serikat tidak ingin melihat konflik meningkat dan tidak akan meningkatkan konflik," kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.

"Sangat penting untuk muncul dan mengatakannya satu lawan satu," tambah pejabat itu.

Sementara itu, pembicaraan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dengan dukungan AS tentang kemungkinan pembebasan lebih dari 130 sandera di Gaza dengan imbalan jeda kemanusiaan, sedang berlangsung.

(***)