Menu

Ngeri, Pria AS Meninggal Kena Jamur Langka! Paru-parunya Rusak

Devi 9 Feb 2024, 12:58
Ngeri, Pria AS Meninggal Kena Jamur Langka! Paru-parunya Rusak
Ngeri, Pria AS Meninggal Kena Jamur Langka! Paru-parunya Rusak

RIAU24.COM - Seorang pria di Michigan, Amerika Serikat, meninggal dunia setelah terinfeksi jamur langka. Jamur itu menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Pria 29 tahun bernama Ian Pritchard itu diketahui mengidap blastomikosis. Itu merupakan penyakit yang ditularkan melalui jamur yang menyerang dan melumpuhkan sistem pernapasannya.

"Mereka menunjukkan kepada kami gambar paru-parunya. Jika dilihat secara langsung, paru-parunya terlihat seperti keju Swiss," kata ayah Ian, Ron Pritchard, yang dikutip dari NY Post, Jumat (9/2/2024).

Ian sempat dirawat di rumah sakit Detroit. Ia harus menggunakan alat bantu untuk bisa tetap bernapas dan hidup.

Namun, pada Sabtu (3/2) semua alat bantu yang digunakan Ian untuk bertahan hidup dicabut dan meninggal dunia. Infeksi jamur yang dialami Ian sangat berbahaya dan membuat paru-parunya tidak bisa diselamatkan lagi.

"Infeksi jamur Blastomycosis merusak paru-paru Ian hingga tidak bisa diperbaiki lagi," tulis halaman tersebut.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, infeksi akan menyebar dari paru-paru ke sistem saraf pusat serta kulit dan persendian. Penelitian dari tahun 2005 menemukan bahwa antara 4 persen dan 22 persen orang yang terinfeksi meninggal karena blastomikosis.

Orang-orang bisa tertular penyakit ini karena menghirup spora jamur blastomyces. Umumnya, jamur itu hidup di tanah lembab dan kayu serta dedaunan yang membusuk yang ditemukan di wilayah Midwest dan Selatan.

"Ada di udara, di pepohonan, di dedaunan basah, di tanah, di lumpur, di mana-mana. Di mana pun di Michigan utara, bahkan di Midwest, tercakup dalam (blastomyces)," Ron Pritchard memperingatkan.

Infeksi biasanya berkembang dalam dua hingga 15 minggu. Sekitar separuh pasien akan menderita gejala seperti demam, batuk, sesak napas, dan nyeri otot.

Meskipun belum ada obatnya, penyakit ini bisa diobati dengan obat antijamur seperti Itraconazole. Ron Pritchard mengatakan biaya pengobatan putranya sekitar $7.000 per bulan atau sekitar 109 juta rupiah. ***