Menu

Ketika Putin Sebut Dia Lebih Memilih Kepresidenan Joe Biden Daripada Trump di Gedung Putih

Amastya 15 Feb 2024, 22:00
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan /Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan /Reuters

RIAU24.COM Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam wawancara di depan kamera dengan jurnalis pro-Kremlin Pavel Zarubin pada hari Rabu (14 Februari), mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden lebih baik untuk Rusia dibandingkan dengan Donald Trump.

Ketika ditanya oleh Zarubin mengenai pemilihan presiden AS yang akan datang, Putin mengatakan bahwa Biden akan lebih baik untuk Rusia karena dia adalah orang yang lebih berpengalaman, dia dapat diprediksi, dia adalah politisi dari formasi lama.

Namun, dia mengatakan bahwa Rusia akan bekerja dengan setiap pemimpin AS yang mendapatkan kepercayaan dari rakyat Amerika.

Putin menolak masalah usia dan kesehatan mental Biden

Berbicara tentang pertanyaan yang diajukan tentang usia dan kesehatan mental Biden, dia mengatakan bahwa ketika mereka bertemu pada tahun 2021, dia gagal melihat sesuatu yang aneh.

"Bahkan saat itu [tiga tahun lalu] orang-orang mengatakan bahwa dia tidak kompeten, tetapi saya tidak melihat hal semacam ini. Ya, dia terus melihat surat-suratnya, tapi sejujurnya saya terus melakukan hal yang sama. Jadi tidak ada yang aneh," katanya.

Putin lebih lanjut menyatakan bahwa untuk menilai tindakan pemerintahan saat ini, orang harus memahami posisi politiknya.

"Saya percaya bahwa posisi pemerintahan saat ini sangat berbahaya dan keliru," kata Putin, mengenai perang Rusia di Ukraina.

Menurut Putin, perang bisa saja lebih dari satu setengah tahun yang lalu jika kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan di Istanbul pada Maret 2022 terpenuhi. Namun, dia tidak secara spesifik mengatakan perjanjian apa yang dia maksud.

Presiden Rusia mengatakan bahwa dia menyesal bahwa dia tidak memulai tindakan aktif di Ukraina lebih awal dari Februari 2022, mengklaim bahwa para pemimpin Barat telah berbohong kepada Rusia tentang tidak memperluas NATO ke Timur.

"Kami khawatir tentang kemungkinan Ukraina ditarik ke NATO karena ini mengancam keamanan kami," kata Putin.

Presiden Rusia lebih lanjut menuduh bahwa perjanjian Minsk, yang merupakan protokol gencatan senjata yang ditandatangani oleh Rusia dan Ukraina pada tahun 2015, tidak pernah dimaksudkan untuk diikuti tetapi digunakan untuk mengulur waktu untuk memuat Ukraina dengan senjata tambahan.

Pemimpin Rusia itu lebih lanjut menyatakan kekecewaannya mengenai wawancaranya baru-baru ini dengan mantan presenter Fox Tucker Carlson.

"Sejujurnya saya pikir dia akan agresif dan mengajukan pertanyaan sulit. Saya tidak hanya siap untuk itu, saya menginginkan itu karena itu akan memberi saya kesempatan untuk memberikan jawaban yang sulit kembali," kata Putin.

"Terus terang, saya tidak sepenuhnya menikmati wawancara itu," tambahnya.

(***)